Computer File
Suatu tinjauan atas peranan management by objective terhadap pencapaian tujuan sales person di AIG Lippo
Usaha manusia untuk mengalihkan risiko-risiko keuangan yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang, diantaranya yaitu dengan melimpahkan
risiko tersebut kepada pihak lain, dalam hal ini kepada perusahaan asuransi jiwa.
Untuk produk asuransi yang tergolong sebagai unsought goods, maka personal
selling - lah yang paling tepat digunakan sebagai alat promosinya. Sifat produk
asuransi yang tidak dapat menerangkan dirinya sendiri membuat sales person yang
melakukan personal selling sangat penting peranannya. Untuk membantu
pencapaian tujuan sales person-nya AIG LIPPO menerapkan suatu alat
manajemen yaitu MBO (Management by Objective). Dengan penggunaan MBO
dalam aktivitas sales person diharapkan mereka dapat meningkatkan kinerjanya.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui pelaksanaan MBO di AIG LIPPO
dan aktivitas sales person dalam menerapkannya, juga untuk melihat apakah
dengan penerapan MBO tujuan-tujuan sales person dapat tercapai.
Dalam MBO, para sales person diberi tanggung jawab untuk
menentukan tujuan jangka pendek untuk diri mereka sendiri, kemudian tujuan ini
didiskusikan dengan atasannya. Setelah semua perencanaan dilaksanakan maka
kinerja para sales person pun dievaluasi berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
semula. Dengan diikutsertakannya ide - ide sales person dalam perencanaan
program perusahaan, maka hal ini dapat meningkatkan komitmen dan motivasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk melihat peranan
MBO dalam pencapaian tujuan sales person di AIG LIPPO, penulis
mengkaitkannya dengan premi sebagai output yang dihasilkan oleh sales person
tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, serta
menganalisis keadaan yang sebenarnya pada suatu perusahaan khususnya
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis yaitu dengan melakukan field research (melakukan interview dan
observasi langsung), serta dengan melakukan library research.
Kesimpulan yang didapat oleh penulis yaitu bahwa pelaksanaan
MBO di AIG LIPPO secara keseluruhan sudah baik, hanya terdapat kelemahan
dalam evaluasi terhadap aktivitas para sales person-nya. Dari aktivitas yang
dilakukan oleh para sales person (7 orang sales person yang diteliti) kesimpulan
yang didapat yaitu: pengisian formulir - formulir pelaksanaan MBO untuk semua
sales person sudah baik dan lengkap, terdapat dua tipe sales person yaitu : sales
person yang aktivitasnya tinggi dan sales person yang aktivitasnya rendah (baik
dalam aktivitas telepon, membuat janji maupun presentasi), MBO dapat membantu
pencapaian tujuan sales person apabila didukung oleh konsistensi yang tinggi dari
para sales person yang menjalankannya. Sales person yang mempunyai aktivitas
tinggi menghasilkan penjualan lebih banyak dari sales person yang melakukan
aktivitas di bawah standar yang telah ditetapkan. Dari kesimpulan di atas maka
penulis menyarankan supaya AIG LIPPO mengevaluasi aktivitas sales person - nya
dengan mengadakan suatu sistem penilaian prestasi kerja, menanamkan
kesadaran kepada para sales person akan pentingnya melaksanakan MBO secara
konsisten, sales person diberikan pedoman dalam menetapkan target yang harus ia
capai, melakukan kegiatan advertising selain personal selling untuk meningkatkan
awareness dan knowledge konsumen terhadap keberadaan perusahaan dan
produk - produknya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2890 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ KUR s/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain