Computer File
Peranan marketing communications mix dalam meningkatkan total penjualan pada retailer Circle K Bandung
Melihat perkembangan saat ini, kita dihadapkan pada tuntutan pola hidup yang
serba cepat. Kondisi ini tercipta sebagai akibat tingkat persaingan yang semakin
tinggi dan pengaruh dari globalisasi Dalam perkembangannya kita dituntut untuk
bekerja lebih keras dan cepat. Sebagai imbasnya kita tidak punya waktu banyak
untuk mengurus diri kita sendiri. Pola ini juga sudah mulai dirasakan di kota
Bandung.
Bila kita melihat lebih jauh lagi bahwa di Bandung setiap harinya, terdapat
penduduk Bandung, kodya kabupaten Bandung dan orang luar kota, khususnya dari
Jakarta, yang tiap harinya keluar-masuk untuk beraktifitas. Sebagian dari mereka
tidak mempunyai pembantu atau keluarga yang selalu menolong mereka. Maka
solusinya adalah menolong diri mereka sendiri.
Melihat adanya peluang pasar yang baik, perusahaan bernama Circle K
mencoba untuk mengembangkan usahanya di Bandung. Circle K merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang retail, dengan konsep convenience store
yang memiliki jam buka selama 24 jam setiap harinya. Perusahaan membuka
outletnya pertama pada bulan Agustus 2001. Saat ini, Circle K sudah membuka 4
outlet di Bandung.
Banyak retailer beranggapan bisnis retail khususnya di Bandung memiliki
prospek yang cerah, khususnya mini market. Tahun 2003, diprediksi retailer lama
akan mengembangkan outletnya, serta retailer baru akan terus bermunculan. Hal ini
juga berpengaruh kepada Circle K, yang masih tergolong retailer baru di kawasan
ini, hingga awareness terhadap existensi outlet perusahaan perlu ditingkatkan.
Salah satu strategi dalam meningkatkan sales adalah dengan melaksanakan
aktivitas marketing communications mix (MCM). Perusahaan harus menerapkan
strategi yang paling tepat untuk mengkomunikasikan kepada konsumen, tentang
keberadaan perusahaan, produk yang dijual, serta lokasinya. Diharapkan konsumen
yang membutuhkan produk yang ditawarkannya, mau datang dan berbelanja di
tokonya, yang pada akhirnya berimbas kepada penjualan.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peranan MCM dalam
meningkatkan penjualan total dari outlet perusahaan, dalam lingkup wilayah
Bandung. Penelitian ini membahas secara garis besar yaitu, bagaimana peranan
marketing communication mix dijalankan, apa masalahnya, dan bagaimana
mengatasinya dalam rangka meningkatkan penjualan pada masing-masing
outletnya, dilihat dari masing-masing masalah yang dihadapi tiap outletnya.
Pada akhirnya, penulis mengambil kesimpulan, bahwa terdapat berbagai
kekurangan pada aktivitas MCM perusahaan, dan juga terdapat berbagai rnasalah
unik dari setiap outlet, yang mengakibatkan perkembangan tiap outlet berbeda satu
dengan yang lainnya. Faktor-faktor lain yang menghambat perkembangan
perusahaan adalah faktor lokasi dan kompetitor, merupakan hal yang juga perlu
diperhatikan.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar perusahaan memperbaiki objective
awareness advertising dengan menambah informasi, merubah pesan, pemilihan
source advertising yang efektif serta mengatur prioritas iklan untuk outlet yang
membutuhkan, merancang aktifitas sales promotion agar lebih menarik dan tidak
hanya seputar discount. Untuk personal selling mengadakan inspeksi dan kontes
untuk para sales personnya agar termotivasi untuk bekerja lebih giat. Untuk public
relations, mensponsori kegiatan yang berorientasi kepada anak muda dan
pariwisata, serta mengundang pers untuk membuat publicity dengan written
materials dari perusahaan, serta mengaktifkan situs internet yang interaktif.
Dengan perbaikan ini, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan sales tiap
outletnya, yang akhirnya meningkatkan total sales perusahaan tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3025 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ LUK p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain