Computer File
Hubungan antara kinerja aktivitas dan kinerja profitabilitas pada PT. Bentoel Internasional Investama,Tbk (Dengan sistem DuPont)
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 telah
mempengaruhi kondisi ekonomi, politik dan sosial masyarakat Perusahaan ini juga
mengalami kesulitan-kesulitan di masa krisis ekonomi, misalnya naiknya suku bunga,
tidak stabilnya nilai tukar mata uang, semakin ketatnya peraturan iklan rokok,
naiknya biaya pajak dan bahan baku, meningkatnya kampanye kesehatan oleh
masyarakat, serta tidak seimbangnya antara permintaan dan pasokan cengkeh.
Dengan adanya kondisi-kondisi tersebut maka perusahaan akan mengalami
masalah ketidakpastian dan biaya, maka perusahan perlu menilai bagaimana
efektivitas dan efisiensi dari aktivitas perusahaan selama ini. Untuk menilai
efektivitas dan efisiensi, perusahaan perlu melakukan analisis penilaian kinerja.
Efektivitas usaha diukur berdasarkan profitabilitas yang dicapai perusahaan pada
periode tertentu. Pencapaian profit tentu saja harus dilandasi adanya aktivitas,
karena profitabilitas tidak akan terjadi tanpa adanya aktivitas perusahaan. Aktivitas
perusahaan terlihat dalam pemanfaaatan investasi (dalam Current Assets dan Fixed
Assets) secara optimal dalam menghasilkan penjualan. Dalam melakukan investasi
tentunya tidaklah murah, hal inilah yang menjadi permasalahan perusahaan-
perusahaan besar pada masa pasca krisis.
Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, tidak bisa didapatkan dari
satu rasio dalam menilainya. Salah satu caranya adalah menggunakan DuPont
System Analysis. Dari gambar 2.1 terlihat bahwa pertama-tama sistem DuPont
mengalikan net profit margin, yang mengukur profitabilitas perusahaan yang didapat
dari penjualan, dengan total assets turnover, yang mengindikasikan seberapa
efislen perusahaan menggunakan asset-nya untuk menghasilkan penjualan. Dalam
formula DuPont, kedua rasio tersebut menghasilkan ROA.
PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk. yang menjadi obyek penelitian
dalam skripsi ini merupakan salah satu perusahaan rokok di Indonesia.
Kinerja aktivitas perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan
perhitungan inventory turnover, average age of inventory, average collection period,
current asset turnover, fixed asset turnover dan total asset turnover. Kinerja aktivitas
perusahaan mengalami pertumbuhan, hal ini disebabkan oleh peningkatan
penjualan dan peningkatan aktiva. Sedangkan kinerja profitabilitas perusahaan
dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan gross profit margin, operating
profit margin, net profit margin, return on total asset (ROA), dan return on equity
(ROE). Kenaikkan operating expenses baik secara nilai maupun persentase yang
lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan penjualan maupun laba kotor telah
mengakibatkan pertumbuhan pada laba bersih. Setelah melakukan analisis dengan
menggunakan sistem DuPont, maka didapat hasil perhitungan ROA. Dari hasil
perhitungan dan pembahasan pada bab 4 di dapat bahwa ROA perusahaan yang
terbaik adalah pada tahun 2001, yaitu sebesar 8.844%, yang artinya dari 100% total
assets, perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 8.844%.
PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk perlu melakukan beberapa
perbaikkan, diantaranya memperbaiki / mempercepat waktu penagihan piutang,
meningkatkan tingkat efisiensi dengan lebih mengoptimalkan penggunaan Current
Assets, Fixed Assets maupun Total Assets, dalam menghasilkan penjualan, serta
menurunkan beban pokok penjualan misalnya dengan membeli barang dengan
pertimbangan jumlah persediaan yang sudah ada dengan ekspektasi penjualan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3182 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SUN h/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain