Computer File
Pemeriksaan operasional atas fungsi produksi dalam upaya menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus pada PT. Putera Sejati, Bandung
Persaingan ekonomi yang semakin tinggi, menuntut setiap perusahaan
untuk menghasilkan produk-produk yang yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Perusahaan harus mempu mengimbangi bahkan mengungguli pesaingnya dalam memenuhi
semua kebutuhan konsumen, sehingga perusahaan dapat berlahan hidup dan memperoleh
laba yang optimal. Dalam perusahaan manufaktur, fungsi produksi merupakan salah satu
fungsi utama dalam perusahaan karena dalam fungsi inilah terjadi proses perubahan dari
bahan baku menjadi produk yang akan dijual oleh perusahaan dan digunakan oleh
konsumen. Dalam fungsi ini, terdapat kemungkinan akan dihasilkannya produk cacat yang
menyimpang dari standar. Tingkat produk cacat tersebut harus diupayakan seminimal
mungkin, karena sangatlah merugikan perusahaan, dimana perusahaan tidak dapat
memperoleh laba yang optimal atau dapat menurunkan tingkat profit perusahaan. Untuk
membantu fungsi produksi dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk, maka dapat
dilakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional merupakan salah satu alat
bantu yang dapat berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam menanggulangi
masalah kecacatan produk. Dengan adanya pemeriksaan operasional ini , perusahaan
dapat melakukan peninjauan dan penilaian terhadap kegiatan produksi, disertai
pengungkapan dan pemberian berbagai informasi dan temuan kepada pihak manajemen
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan terjadinya kecacatan suatu produk
serta merekomendasikan tindakan-tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk menekan
tingkat kecacatan produk.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini
adalah metode deskriptif analitis. Penulis memperoleh data primer dan sekunder untuk
digunakan sebagai sumber dalam pembahasan masalah. Data primer diperoleh melalui
penelitian lapangan secara langsung ke lokasi pabrik karung plastik PT. Putera Sejati yang
terletak di jalan Cibaligo no.39, Bandung. Dalam penelitian tersebut, penulis melakukan
wawancara dengan pihak manajer mengenai permasalahan yang diteliti serta melakukan
observasi dan pengamatan terhadap proses produksi Sedangkan data sekunder diperoleh
melalui literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat
diketahui bahwa tingkat kecacatan produk yang terjadi pada PT. Putera Sejati selama
peri ode Februari-September 2004 adalah sebesar 7% dari total produksi. Angka tersebut
sudah melebihi standar produk cacat yang masih dapat diterima oleh perusahaan, yakni 5%.
Sebagai akibat dan adanya produk cacat tersebut, maka perusahaan telah mengalami
kehilangan pendapatan sebesar Rp 92.745.750,00, dan adanya kehilangan pendapatan itu
menyebabkan perusahaan mengalami penurunan laba. Faktor-faktor penyebab kecacatan
produk yang terjadi dalam proses produksi PT. Putera Sejati dibagi menjadi lima kelompok,
yaitu faktor manusia (ketidaktelitian, kejenuhan, penyetelan mesin tidak sesuai, kurang
keahlian, dan kelalaian dalam inspeksi), mesin (kerusakan mesin, ketajaman pisau potong
menurun, jarum jahit patah, minyak pelumas mesin jahit menempel pada karung plastik, dan
alat sensor mesin rusak), metode (instruksi kerja yang kurang terperinci dan komposisi bijih
plastik tidak tepat), bahan baku (kualitas bahan baku buruk), dan lingkungan (kotornya
kondisi gudang). Dari kelima faktor tersebut, faktor manusia menjadi penyebab kecacatan
yang paling besar.
Untuk menekan tingkat kecacatan produk yang terjadi dalam perusahaan,
penulis memberikan beberapa saran perbaikan, diantaranya lebih memperketat
pengawasan terhadap para pekerja, memberikan pelatihan secara berkala, rincian kerja
sebaiknya dibuat secara tertulis dan disertai dengan penjelasan yang cukup, pencampuran
bijih plastik dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti mengenai komposisi yang
benar, memeriksa bahan baku yang datang dengan lebih hati-hati, menjaga kebersihan
gudang, dan sebagainya. Rekomendasi tindakan perbaikan tersebut diharapkan dapat
membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kecacatan produk. Dengan demikian
perusahaan melakukan proses produksi secara lebih efektif dan efisien.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3723 | DIG - FE | Skripsi | AKUN THE p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain