Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam upaya meminimalkan jumlah produk cacat : studi kasus pada C.V. Candra Lestari
Pada saat ini dunia persaingan semakin ketat, apalagi Indonesia akan segera menghadapi persaingan global, dengan negara - negara lain. Pada saat itu kualitas sebagai salah satu syarat penting untuk memenangkan persaingan adalah hal yang mutlak. Barang yang berkualitas baik, menuntut proses produksi yang baik. Proses produksi yang baik, selain menghasilkan barang yang berkualitas juga akan dapat menghemat uang perusahaan. Penghematan ini juga diperlukan agar perusahaan dapat tetap untung, dengan menjual barang dengan harga yang kompetitif. Mengingat pentingnya barang yang berkualitas bagi perusahaan, maka barang cacat adalah hal yang sedapat mungkin diminimalkan kemungkinan terjadinya, atau bahkan dihilangkan sama sekali. Karena barang cacat merugikan perusahaan baik dalam hal waktu maupun biaya.
Biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi barang cacat tersebut menjadi sia - sia karena barang tersebut terpaksa dijual dengan harga dibawah harga standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup berarti. Kerugian ini sedapat mungkin ditekan oleh perusahaan, karena itu diperlukan suatu pemeriksaan atas proses produksi, agar dapat diketahui apa yang menyebabkan suatu barang menjadi cacat dan apa yang harus dilakukan agar penyebab tersebut dapat dihilangkan atau setidaknya diminimalkan.
Mengingat pentingnya menekan kerugian yang diderita perusahaan, maka penulis berusaha untuk membantu C.V. Candra Lestari, suatu perusahaan yang bergerak di bidang rajut, yang selama ini menderita kerugian yang cukup besar akibat dari hasil produksi yang kurang baik. Penulis melakukan penelitian pada proses produksi perusahaan tersebut dengan tujuan untuk menekan terjadinya kecacatan produk.
Penulis melakukan penelitian dengan cara deskriptif - analitis, yaitu metode yang berusaha untuk mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti sehingga dapat dibuat kesimpulan dan rekomendasi. Dengan cara ini penulis dapat mengetahui masalah apa yang terjadi dan apa penyebabnya.
Dari hasil penelitian tersebut, penulis menemukan bahwa produk cacat memiliki persentase yang cukup tinggi yaitu sebesar 10,3% dari keseluruhan produksi, dan terdapat tiga jenis kecacatan, yaitu terdapat lubang, jarum patah dan belang ketika dicelup. Jenis yang pertama sendiri merupakan jenis yang memiliki persentase yang terbesar yaitu sabesar 60% dari seluruh jenis kecacatan. Penyebab dari kecacatan itu sendiri antara lain berasal dari faktor bahan baku, faktor manusia, faktor mesin dan metode. Faktor bahan baku adalah faktor penyebab kecacatan yang terbesar yaitu sebesar 40%. Walaupun merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan, tetapi perusahaan harus berusaha untuk mengurangi masalah yang disebabkan oleh faktor ini, sedangkan faktor lainnya dapat dikendalikan oleh perusahaan, yaitu sebesar 5,16% dari 10,3% persentase kecacatan.
Penulis berusaha untuk memberikan beberapa saran perbaikan yang diharapakan dapat membantu perusahaan dalam menekan terjadinya kecacatan tersebut. Antara lain, membeli bahan baku yang lebih baik, merawat mesin - mesin, melatih para operator, dan membuat laporan kecacatan produk secara terperinci.
Saran - saran yang diberikan oleh penulis ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menekan jumlah produk cacatnya sehingga kerugian yang diderita perusahaan akibat dari hal tersebut dapat diminimalkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5526 | DIG - FE | Skripsi | AKUN YUL p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain