Computer File
Analisis perbandingan penggunaan metode penyisihan dengan metode penghapusan langsung piutang tak tertagih dalam hubungannya dengan keakuratan penyajian nilai piutang dalam neraca : sebuah kasus pada Hotel PH, Bandung
Hotel menggunakan dasar akrual dalam mengakui dan mencatat pendapatannya. Pendapatan ini diakui setiap hari selama para tamu menggunakan fasilitas yang disediakan hotel. Para tamu membayar jasa pelayanan yang diterimanya ketika mereka benar - benar akan meninggalkan hotel(check out). Hal seperti ini mengakibatkan sebagian besar pendapatan hotel dalam bentuk piutang.
Piutang itu sendiri memiliki risiko tidak dapat ditagih. Pihak manajemen hotel perlu mengetahui berapa estimasi nilai piutang yang benar-benar akan tertagih dan berapa yang kemungkinan besar akan tidak tertagih. Informasi ini perlu untuk mengambil keputusan ekonomi dan penilaian kinerja.
Agar dapat memberikan informasi berapa perkiraan nilai piutang yang dapat direalisasikan menjadi uang tunai, diperlukan suatu metode pencatatan penghapusan piutang tak tertagih yang paling cocok dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dalam bisnis perhotelan. Sehubungan dengan penyajian nilai piutang dalam neraca hotel, penulis melakukan penelitian pada Hotel PH melalui wawancara, pengumpulan dan pengolahan data, serta penelitian kepustakaan.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa Hotel PH menggunakan metode penghapusan langsung dalam mencatat penghapusan piutang tak tertagihnya. Metode penghapusan langsung yang digunakan bisa menggambarkan penyajian nilai piutang yang kurang akurat. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa nilai piutang yang tercantum dalam neraca pada akhir periode berjalan, mungkin saja mengandung piutang yang sebenarnya tidak dapat ditagih, dan biasanya Hotel PH baru menghapus piutang tak tertagihnya pada periode yang akan datang. Hal ini mengakibatkan nilai piutang disajikan terlalu tinggi karena tidak memperhitungkan kemungkinan tidak tertagihnya suatu piutang.
Alternatif lain adalah dengan menggunakan metode penyisihan, yang mana metode ini menyisihkan sebagian dari piutang usaha sebagai cadangan untuk mengantisipasi timbulnya piutang tak tertagih di masa depan. Nilai yang disisihkan ini mengurangi nilai piutang dalam neraca. Cara ini dapat menghasilkan nilai piutang yang lebih realistis. Ada tiga pendekatan untuk menghitung nilai penyisihan, yaitu : pendekatan persentase penjualan, pendekatan persentase piutang, dan pendekatan analisis umur piutang.
Hipotesis yang dibuat penulis dalam memperbandingkan metode penyisihan dengan rnetode penghapusan langsung adalah ada perbedaan yang signifikan antara kedua metode tersebut sehubungan dengan penyajian nilai piutang dalam neraca. Berdasarkan uji hipotesis selisih rata - rata terhadap nilai piutang, penulis berkesimpulan bahwa selisih antara nilai piutang Hotel PH yang dihitung dengan menggunakan metode penghapusan langsung dengan metode penyisihan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, Hotel PH bebas menggunakan metode manapun dalam mencatat penghapusan piutang tak tertagihnya, narnun penulis menyarankan untuk menggunakan metode penyisihan pendekatan persentase penjualan mengingat kelebihan yang dimilikinya, yaitu penerapannya rnudah dan sederhana, serta selaras dengan prinsip matching, NRV, dan batasan konservatisme.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5571 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ANA a/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain