Computer File
Pemeriksaan operasional atas aktivitas penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam menilai keberhasilan penjualan perusahaan : studi kasus pada PT Coca Cola Amatil Indonesia - Sales Center Jakarta Pusat
Banyaknya perusahaan yang timbul dan bertumbuh pada masa pembangunan
menciptakan kondisi persaingan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan yang
mau mempertahankan eksistensinya. Salah satu cara agar dapat mempertahankan
eksistensi tersebut adalah dengan melakukan kegiatan penjualan dengan baik, karena
dari kegiatan penjualan inilah perusahaan akan memperoleh pendapatan yang
digunakan untuk operasi perusahaan.
Pemeriksaan operasional adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
membantu pihak manajemen menilai keberhasilan penjualan perusahaan. Melalui
pemeriksaan operasional ini akan dinilai apakah kebijakan, prosedur, serta aktivitas
penjualan telah sesuai dengan tujuan perusahaan, dan apakah pelaksanaan prosedur
penjualan yang ditetapkan dijalankan sesuai dengan ketentuannya oleh setiap orang
yang terlibat dalarn aktivitas penjualan tersebut. Selain itu pemeriksaan operasional
dapat membantu perusahaan dalam menemukan masalah-masalah yang
menimbulkan penyimpangan pada pelaksanaan aktivitas penjualan serta memberikan
saran-saran dan rekomendasi untuk memecahkan masalah yang ditemukan.
Sehubungan dengan hal ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Coca Cola
Amatil Indonesia - Sales Center Jakarta Pusat. Metode penyusunan skripsi yang
digunakan adalah deskriptif analitis dengan teknik penelitian lapangan (field research)
dan teknik penelitian kepustakaan (library research). Dalam penelitian ini, penulis
melakukan pemeriksaan atas aktivitas penjualan dalam dua tahap yaitu tahap
pemeriksaan pendahuluan untuk mengidentifikasikan permasalahan, mengumpulkan
informasi dan mengungkapkan hal-hal yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut serta . .
tahap pemeriksaan mendalam yang bertujuan meneliti permasalahan yang ditetapkan
pada tahap pemeriksaan pendahuluan dan mengembangkan saran perbaikan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis walaupun secara keseluruhan
kegiatan penjualan telah berhasil dengan varians positif 38.15%, ditemukan beberapa
kelemahan dalam kegiatan penjualan seperti penetapan budget penjualan hanya
sampai ke tingkat sales center, tidak diwajibkannya salesman membuat laporan harian
atas kunjungan, keberhasilan perusahaan tidak didistribusikan kepada salesman,
penggunaan load advice padahal tidak berguna. Kelemahan pada conventional selling
adalah faktur penjualan digunakan secara tidak urut, resiko penyelewengan karena
fungsi penjualan, pengaihan dan pengiriman barang tidak dipisahkan. Untuk advanced
selling adalah pesanan pelanggan tidak bisa direview oleh preseller ketika mendatangi
dister.
Pada akhirnya penulis memberikan saran kepaa pihak manajemen perusahaan
untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada seperti penetapan budget untuk
semua pelaku penjualan pada awal periode penjualan, laporan harian secara langsung
dari salesman kepada supervisor, pendistribusian keberhasilan penjualan kepada
seluruh pelaku kegiatan penjualan, penggunaan load advice oleh setiap salesman
sehingga perhitungan yang dilakukan oleh sistem menjadi baik, penggunaan faktur
penjualan sesuai dengan Route Sequence List (RSL), inspeksi mendadak untuk
mengurangi kecurangan karena tidak dipisahkannya fungsi-fungsi dalam conventional
selling dan pembuatan sistem baru agar preseller mengetahui informasi tentang
jumlah credit limit atau tagihan yang belum dilunasi setiap dister yang dikunjunginya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5599 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ROZ p/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain