Computer File
Perbandingan penggunaan metode penilaian persediaan Fifo & Lifo dan dampaknya pada laba perusahaan : sebuah kasus pada PT Tristar Nirmala
Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan-perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan usahanya dengan efisien dan efektif guna untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Faktor yang menentukan eksistensi suatu perusahaan adalah perolehan laba
usaha. Besar kecilnya laba perusahaan dipengaruhi oleh harga pokok penjualan yang
merupakan unsur pengurang yang paling besar. Sedangkan harga pokok penjualan
dipengaruhi oleh pemilihan serta penerapan metode penilaian persediaan.
Persediaan merupakan aktiva yang sangat penting bagi perusahaan
manufaktur, karena penggunaan persediaan secara langsung mempengaruhi
perusahaan dalam menentukan harga pokok peniualan. Oleh karena itu persediaan
harus dinilai dengan benar, sebab jika terjadi kesalahan dalam menilai persediaan,
dapat mengakibatkan kesalahan dalam menentukan laba yang diperoleh perusahaan,
bahkan mungkin rugi.
Melihat hal tersebut diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian pada
PT Tristar Nirmala. PT Tristar Nirmala merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang garmen. Adapun masalah yang akan diteliti oleh penulis dalam skripsi ini
adalah mengenai metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan dan
menilai apakah metode penilaian persediaan LIFO dapat digunakan perusahaan, serta
menganalisis pengaruh penggunaan metode LIFO tersebut terhadap jumlah laba
perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pendekatan studi kasus dengan
menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang
bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai objek yang diteliti. Pengumpulan datanya dilakukan dengan
penelitian lapangan dan studi kepustakaan.
Dalam penelitian ini, diketahui bahwa perusahaan menggunakan metode
penilaian persediaan FIFO dan sistem pencatatan persediaan periodik secara
konsisten. Hal ini sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara mum.
Berdasarkan analisis penulis, untuk tahun 1999 dan tahun 2000, dimana harga bahan
baku cenderung naik terus menerus, maka metode penilaian persediaan FIFO
menghasilkan laba yang lebih besar daripada metode LLFO. Selain metode FIFO,
terdapat beberapa metode lagi yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai
persediaannya, yaitu metode identifikasi khusus, metode rata-rata bergerak (moving
average), dan metode LIFO. Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan, maka
jumlah laba yang diperoleh perusahaan adalah sebagai berikut :
Dari hasil uji hipotesis rata-rata terhadap nilai laba bersih perusahaan antara
metode FIFO (seperti yang diterapkan perusahaan) dengan metode LIFO, didapat
bahwa hipotesis nol diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan dalam perolehan laba bersih perusahaan bila menggunakan metode
penilaian persediaan LIFO. Dengan adanya alternatif metode penilaian persediaan
Laba Bersih
Tahun
1999
2000
FIFO
43,378,344
39,425,839
LIFO
43,167,004
35,053,484
yang akan digunakan dalam perusahaan, maka pihak manajemen dapat mengambil
suatu keputusan metode penilaian yang mana yang akan diterapkan dalam
perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5634 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ROB p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain