Computer File
Implementasi SK Dirjen PHPA No 129/Kpts/DJ-VI/1996 dalam upaya konservasi kawasan cagar alam (Studi kasus di Kawasan Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu Kabupaten Bandung)
Pengelolaan kawasan alam merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah guna menjaga dan menjamin keutuhan suatu kawasan alam termasuk
kawasan cagar alam. Pedoman bagi pengelolaan kawasan alam tersebut salah
satunya diatur dalam SK Dirjen PHPA No 129/Kpts/DJ-VI/1996, dimana kebijakan
tersebut bertujuan untuk memberikan satu landasan bagi kegiatan pengelolaan
kawasan alam yang sesuai dengan kaidah konservasi dalam upaya mewujudkan
konservasi kawasan alam. Pengelolaan kawasan alam yang akan diteliti yaitu
pengelolaan di dalam kawasan cagar alam karena kawasan cagar alam merupakan
salah satu kawasan alam yang amat penting dan mempunyai banyak fungsi serta
potensi.
Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana proses
implementasi kebijakan pengelolaan di kawasan cagar alam berdasarkan pada
program-program yang tercantum dalam SK Dirjen PHPA tersebut, beserta faktor-faktor
yang mempengaruhi implementasinya. Untuk menjelaskan proses dan faktor
yang mempengaruhi maka penulis menggunakan model teori yang dikembangkan
oleh Merillee S. Grindle. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi antara lain
yaitu pertama dari konten yang terdiri dari jenis manfaat, tingkat perubahan yang
diinginkan, dan para pelaksana program, kedua dari konteks yaitu kekuasaan,
kepentingan dan strategi dari faktor yang terlibat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kebijakan secara
integral. Metode ini dilakukan dengan bertitik tolak pada fenomena yang ada. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana akan digambarkan
secara sistematis fenomena permasalahan yang terjadi dengan melihat pada fakta
yang terjadi di kawasan cagar alam. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara dan studi dokumen. Data yang diperoleh bukan merupakan angka
sehingga dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian akhir ini kemudian menunjukkan bahwa dalam proses
implementasi terdapat penyimpangan antara fakta dengan yang seharusnya yang
tercantum dalam SK Dirjen PHPA tersebut. Faktor yang dominan berpengaruh
terhadap implementasi adalah jenis manfaat dan perubahan yang diharapkan dari segi
konten dan kekuasaan, kepentingan dan strategi dari faktor yang terlibat dari segi
konteks.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp10022 | DIG - FISIP | Skripsi | T.NEG END e/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain