Computer File
Invasi Amerika Serikat ke Irak 2003 dipandang dari perspektif realisme
Sejak perang dingin usai, Amerika Serikat lebih memfokuskan dirinya
pada penggunaan instrumen luar negeri yang bersifat low politics. Namun
peristiwa serangan teroris pada tanggal 11 September 2001 telah mengubah cara
pan dang Amerika Serikat dalam mempersepsikan suatu ancaman bagi keamanan
nasionalnya.
Invasi adalah salah satu instrumen militer yang merupakan alat kebijakan
luar negeri yang bersifat high politics. Instrumen tersebut telah menjadi alat utama
yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk menghancurkan potensi ancaman
yang mengganggu keamanan nasionalnya paska peristiwa September.
Irak telah lama dipandang sebagai potensi ancaman di kawasan Teluk.
Perilaku agresif rezim Saddam Hussein tersebut mengganggu kestabilan
keamanan kawasan tersebut dan secara langsung mengancam kepentingan
Amerika Serikat dan para sekutunya di kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat
mempersepsikan Irak sebagai ancaman utama di masa depan. Untuk
menghilangkan potensi ancaman tersebut, Amerika Serikat menggunakan
instrumen militer dengan menginvasi Irak untuk menggulingkan rezim Saddam
Hussein dari tampuk kekuasaan.
Realisme merupakan salah satu paradigma dalam studi hubungan
internasional.Paradigma tersebut memiliki sejumlah konsep yang dapat
digunakan untuk menjelaskan fenomena yang tengah berkembang di dalam masyarakat internasional yang anarki, terutama jika fenomena hubungan
internasional tersebut menyangkut isu-isu high politics.
Penelitian ini membahas peristiwa invasi Amerika Serikat ke Irak pada
tahun 2003 dengan melihatnya melalui perspektif realisme klasik
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12892 | DIG - FISIP | Skripsi | HI PUT i/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain