Computer File
Implikasi perubahan strategi politik luar negeri Amerika Serikat dari periode Jimmy Carter kepada periode Ronald Reagan terhadap perang saudara di El Salvador (1980-1992)
Amerika Tengah mempunyai nilai penting bagi pembuatan kebijakan luar negeri
Amerika dalam jangka waktu panjang, karena kawasan ini merupakan sebuah kawasan
yang sarat dengan masalah-masalah domestik. Akibatnya, kawasan ini menjadi ancaman
yang tidak stabil dan demokratis. Pada akhir tahun 1970, ketegangan sosial dan politik
mulai meruncing dengan ditambah masalah ekonomi yang cukup mendalam. Hal tersebut
menjadi awal keadaan kritis di Amerika Tengah sekaligus akar revolusi domestik yang
dapat dimengerti sehingga perubahan internal menjadi hal penting dan tidak dapat
dihindarkan. Namun, hal ini juga dapat mengakibatkan terjadinya revolusi yang lebih
terlihat radikal, tidak stabil dan khususnya mudah menjadi eksploitasi eksternal. Dalam
keadaan ini, rumusan serta pengimplementasian kebijakan luar negeri menjadi hal yang
sulit dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat yang menghadapi tantangan dari
revolusi sekaligus kemungkinan timbulnya ketidakstabilan yang kronis.
El Salvador merupakan bagian dari Amerika Tengah yang mengalami perang
saudara selama kurang lebih 12 tahun lamanya. Hal ini tidak mudah untuk dihadapi bagi
Salvadoran, karena hampir 1/4 rakyatnya menjadi korban jiwa. FMLN yang menjadi aktor
utama dalam perang saudara ini mendapat pengaruh serta bantuan dari sekutu Uni Soviet.
Hal ini memunculkan ketakutan tersendiri bagi Amerika Serikat. Karena jika AS tidak
bertindak, El Salvador akan jatuh ketangan musuhnya yang saat itu sedang dalam kondisi
perang dingin. Hal ini membahayakan Amerika Serikat. Bila Uni Soviet berhasil merebut
El Salvador, maka tidak akan sulit baginya untuk memasuki negara-negara tetangga di
Amerika Tengah dan Latin-yang menjadi halaman belakang AS. Dengan kata lain, El
Salvador menjadi perebutan wilayah antara dua kekuasaan terbesar didunia ketika perang
dingin.
Perang saudara yang terjadi di El Salvador membutuhkan perhatian khusus bagi
Amerika. Maka tidak heran jika perang tersebut baru bisa selesai ketika terjadi dua kali
perubahan presiden Amerika Serikat, yaitu Jimmy Carter dan Ronald Reagan. Keduanya
mempunyai fokus serta strategi yang berbeda untuk perang saudara di El Salvador dalam
penerapan politik luar negeri AS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
keterkaitan perubahan strategi politik luar negeri Amerika Serikat masa Jimmy Carter
dan Ronald Reagan terhadap perang saudara di El Salvador. Keterkaitan tersebut terletak
kepada sikap Reagan dalam mengambil setiap keputusan untuk kebijakan luar negerinya
pada Perang Saudara di El Salvador
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13118 | DIG - FISIP | Skripsi | HI MEL i/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain