Computer File
Politik luar negeri Australia pada masa pemerintahan PM Bob Hawke terhadap Indonesia: insiden Dili 12 November 1991
Hubungan Australia - Indonesia pernah mencapai titik terendah pada tahun 1970-an karena permasalahan Timor Timur yang menjadi perhatian besar dari pemerintah Australia. Pada masa pemerintahan PM Gough Whitlam, terjadi pertempuran antara UDT dan Fretelin di kota Balibo yang mengakibatkan tewasnya lima wartawan Australia (Oktober 1975). PM Malcolm Fraser (1975- 1983) yang menggantikan PM Whitlam, justru lebih mementingkan hubungan Australia dengan Eropa dan Amerika Serikat semasa Perang Dingin dan kurang memperhatikan hubungannya dengan negara-negara Asia Tenggara khususnya.
Pada saat pemerintahan Australia dipimpin PM Bob Hawke, telah terjadi pergeseran pandangan kembali di mana PM Bob Hawke sangat menyadari arti penting hubungannya dengan Indonesia, sebagai tetangga utara terdekat, yang cukup siknifikan terhadap kepentingan ekonomi sekaligus keamanan Australia. Pada masa pemerintahan PM Bob Hawke, telah terjadi suatu bentuk ketidakkonsistenan dalam sikap politik pemerintah Australia terhadap Indonesia. Di satu sisi, pada awalnya pemerintah Australia bersikeras menentang tindakan pemerintah Indonesia terhadap Timor Timur, yang dinilai sebagai pelanggaran Hak-hak Asasi Manusia, sebagai akibat tekanan golongan kiri Partai Buruh. Di sisi lain, PM Bob Hawke tidak mau kehilangan citranya di mata pemerintah Indonesia karena apabila pemerintahannya terus mempermasalahkan peristiwa berdarah 12 November 1991 di Santa Cruz Dili tersebut, maka hubungan baik kedua negara yang telah tejalin selama ini dapat hancur begitu saja.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14453 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG SIL p/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain