Computer File
Upaya-upaya Malaysia dalam melakukan pemulihan perekonomiannya ditinjau dari indikator-indikator ekonomi ketika krisis moneter Asia Tenggara (1997-2000)
Pertumbuhan ekonomi Malaysia yang pesat pada tahun 1990-1996 membuat
negara ini memiliki fundamental indikator ekonomi yang kuat. Tetapi ketika terjadi
krisis ekonomi Asia Tenggara, Malaysia pun tidak luput dari krisis tersebut. Fenomena
krisis ekonomi yang berawal dari jatuhnya nilai tukar mata uang bath Thailand tidak
hanya mempengaruhi perekonomian negara-negara yang berada di kawasannya, tetapi
juga mempengaruhi perkembangan perekonomian dunia.
Dalam penelitian kali ini penulis membahas tentang upaya-upaya Malaysia dalam
melakukan pemulihan perekonomiannya ketika krisis ekonomi Asia Tenggara (1997-
2000). Dalam menghadapi krisis ekonomi yang menimpa negaranya, Malaysia
melakukan kebijakan yang berbeda dari negara-negara lain yang terkena krisis. Malaysia
menolak bantuan IMF, sementara Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan sangat
tergantung pada IMF. Negara ini menganggap bantuan IMF itu hanya memperburuk
kondisi perekonomian dan membebani masyarakatnya, karena persyaratan-persyaratan
yang diajukan IMF terlalu ketat dan hanya menguntungkan IMF. Mahathir menyatakan
bahwa IMF dipengaruhi atau dimanipulasi oleh Amerika Serikat dan negara-negara maju
lainnya.
Mahathir juga menerapkan kebijakan-kebijakan seperti kebijakan kontrol devisa,
didalamnya terisi kebijakan mengenai pembatasan penggunaan ringgit dalam transaksi
ekspor impor dan memberlakukan penetapan kurs RM 3,8 per dollar AS. Pemerintah
Malaysia juga membentuk NEAC yaitu suatu badan yang mengeluarkan kebijakan
National Economic Recovery Plan (NERP) untuk menghadapi krisis moneter. Selain itu
Malaysia juga mengeluarkan kebijakan moneter ketat dan berusaha menciptakan
pemerintahan yang bersih.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Mahathir, ternyata mampu membuat
negaranya keluar dari krisis ekonomi, karena didukung dari fundamental ekonomi
Malaysia yang kuat dan keseriusan Mahathir dalam menyelesaikan masalah negaranya.
Kemajuan ini terlihat pada pernyataan Direktur Pelaksanaan Dana Moneter Internasional
(IMF), Michael Camdessus puas melihat kemajuan program pengetatan ikat pinggang
Malaysia dalam upaya mengatasi krisis keuangan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14707 | DIG - FISIP | Skripsi | HI WUR u/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain