Computer File
SIKAP POLITIK PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP PEJUANG PRO-INTEGRASI TIMOR TIMUR - EURICO GUTERRES DAN KELOMPOK AITARAK -
Indonesia mempunyai prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif,
sehingga dalam pelaksanaan berbagai kebijakannya tercermin prinsip ini. Presiden
Habibie pun berusaha menerapkan prinsip ini, namun pada kenyataannya tekanan
internasional cukup banyak mempengaruhinya sehingga kerapkali kepentingan
nasional termarginalisasi.
Timor Timur masih merupakan kajian hangat, bahkan setelah 23 tahun
bergabung dengan Indonesia. Terus berkecamuknya konflik dan perang saudara di
wilayah tersebut membuat Pemerintah Indonesia mendapat sorotan dan kritikan
dari masyarakat internasional karena masalah pelanggaran HAM.
Pemerintah Indonesia bersikap tidak adil terhadap Eurico Guterres dan
kelompok prointegrasi, dengan tidak menunjukkan sikap mendukung perjuangan
prointegrasi yang tetap ingin bergabung dengan Indonesia. Hal itu ditandai dengan
terdapatnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia yang
lebih ditujukan untuk menghadapi tekanan dari masyarakat internasional tanpa
memikirkan perjuangan Eurico Guterres dan kelompok prointegrasi yang telah
membela tanah air Indonesia.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan mengenai bagaimana
sikap politik Pemerintah Indonesia terhadap Timor Timur pada masa
Pemerintahan Habibie dan menjelaskan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pembuatan keputusan Habibie. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah primer dan sekunder yaitu melalui wawancara dan studi
pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14744 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG BRA s/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain