Computer File
Reaksi masyarakat internasional terhadap pelanggaran HAM oleh pemerintah China dalam mengatasi gerakan Falun Gong
Sejak tahun 1999, praktisi Falun Gong telah menjadi target tindakan keras
dan agresif Pemerintah China, salah satu aspek dari meluasnya kontrol ketat
terhadap individu dan organisasi yang kegiatannya dianggap mengancam kontrol
Partai Komunis China. Bahkan, tekanan Pemerintah China telah diperluas ke
kelompok-kelompok dan organisasi yang mengajarkan meditasi dan olahraga
senam. Pemerintah China rupanya takut akan kelompok-kelompok yang sangggup
mengorganisir pengikutnya dalam aksi langsung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelanggaran
HAM yang dilakukan Pemerintah China sebagai reaksi terhadap Falun Gong, dan
baaimana reaksi masyarakat internasional terhadap pelanggaran HAM yang
dilakukan Pemerintah China tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori gerakan sosiai dan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dalam
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Pelanggaran hak asasi manusia - seperti pembatasan terhadap kebebasan
berpikir, berkeyakinan, dan mengeluarkan pendapat, penahanan, proses peradilan
yang tidak adil, penganiayaan, dan kematian dalam tahanan - menyertai reaksi
Pemerintah China terhadap Falun Gong. China tidak mengizinkan pengawas
independent masuk ke penjara dan kamp re-edukasi, serta sangat berbahaya bagi
anggota keluarga, teman-teman, dan rekan kerja untuk berbicara dengan jurnalis
atau pihak luar kecuali di bawah pengawasan ketat. Terdapat bukti kuat bahwa
sejak Falun Gong secara resmi dilarang bulan Juli 1999, puluhan ribu orang
praktisi telah ditahan untuk sementara waktu dan ribuan orang praktisi dijatuhi
hukuman administratif re-edukasi melalui kerja paksa untuk jangka waktu tiga
tahun. Terdapat ketidaksesuaian antara penjelasan Falun Gong dan Pemerintah
China mengenai kematian dalam tahanan dan laporan mengenai perlakuan
terhadap tahanan dalam penjara, kamp re-edukasi, dan lembaga penahanan lain;
tetapi terdapat bukti kuat bahwa penganiayaan dan kekerasan lainnya merupakan
hal yang biasa terjadi dalam tahanan.
Semua ini merefleksikan bahwa Pemerintah China telah kehilangan
kemampuannya untuk menghadapi masalah-masalah kritis. Pemerintah tidak
merasa aman dengan keberadaan kelompok-kelompok sosial manapun yang dapat
menggunakan pengaruh sosial dalam banyak hal. Mereka menganggap keadaan
tersebut tidak dapat ditoleransi, betapapun bermanfaat dan tidak berbahayanya
kegiatan itu.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14835 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG MEL r/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain