Computer File
Kajian perbaikan lereng pada kasus longsoran ruas Jalan Simpang Sugihwaras-Baturaja KM 238+100 Sumatera Selatan
Kelongsoran merupakan suatu gerakan tanah yang diakibatkan oleh meningkatnya tegangan geser tanah yang terjadi atau menurunnya kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah sehingga kekuatan geser tanah tersebut menjadi lebih kecil dari tegangan yang terjadi. Longsoran yang terjadi diruas jalan Sp Sugihwaras-Baturaja Km 238+100 Sumatera Selatan diakibatkan oleh tingginya curah hujan dan tidak adanya saluran drainase yang baik. Untuk mengetahui parameter kuat geser tanah pada saat longsor digUnakan metode back analysis (analisis balik). Analisis balik merupakan suatu metode untuk mencari parameter kuat geser tanah pada saat longsor hingga diperoleh faktor keamanan ( FK ) = 1. Analisis balik berdasarkan geometri perlapisan tanah memberikan kuat geser sebesar x' = 28°. Karena parameter kuat geser tanah yang diperoleh dari hasil analisis balik adalah parameter efektf, maka analisis penanganan pada longsoran ini dilakukan dengan metode ESA ( effectif stress analysis ). Penanganan longsoran dilakukan dengan dua alternatif , yaitu dengan menggunakan butress (timbunan) dan menggunakan tiang bor. Parameter tanah timbunan memiliki berat isi 1.7 t/m³, kohesi 0,5 kg/em² dan sudut geser dalam 30° , faktor keamanan untuk butress dengan kondisi tanpa gempa adalah 1.557, sedangkan untuk kondisi dengan gempa 1.333. Tiang bor digunakan diameter 40 cm, panjang 10 meter, mutu beton K-225 dan jarak antar as 1,25 m, faktor keamanan yang diperoleh untuk kondisi tanpa gempa adalah 1.717, untuk kondisi dengan gempa adalah 1.458. Dari nilai faktor keamanan yang diperoleh, lereng setelah diberi perkuatan berada dalam kondisi aman.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15125 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT AND k/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain