Computer File
Studi korelasi harga Cs Bikonus dengan qc sondir dari tanah Majalaya yang distabilitasi semen dan dikompaksi dengan metode Soelarno pada kondisi W opt
Dari referensi hasil penelitian tentang kompaksi metoda Soelarno maka penelitian kali ini merupakan kelanjutan penelitian sebelum-sebelumnya terutama penelitian Soelarno Ihya Kompaksi metoda Soelarno ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan metoda Proctor. Diantaranya adalah sampel tanah dapat dipakai untuk uji lainnya dan kontrol pemadatan dengan uji sondir selain ydry dan kadar air optimum (wopt)
Penelitian ini menggunakan tanah sekitar Majalaya dengan tiga jenis Indeks Plastisitas yang berbeda, yaitu IPI = 35.51%, IP2 = 56.26% dan IP3 = 67.35%. Mold yang digunakan adalah mold $10.2 cm yang dapat digunakan untuk uji sondir. Pada penelitian ini tanah distabilisasi dengan semen dengan kadar semen 2.5%, 5% dan 7.5%. Uji sondir dilakukan untuk memperoleh parameter qc dan Cs untuk kontrol pemadatan Metoda Soelarno menggunakan 5 macam energi kompaksi : 3.0 kg.cm/cm3, 6.05 kg.cm/cm3, 16 kg.cm/cm3, 27.5 kg.cm/cm3 dan 38 kg.cm/cm3 Jumlah lapisan sebanyak 7 lapis. Jumlah pukulan per lapis diperoleh melalui variasi tinggi jatuh, volume mold, berat hammer.
Pada penelitian kali ini bertujuan memperoleh korelasi antara harga Cs dari Bikonus dengan qc Sondir dari tanah yang sebelumnya telah dikompaksi dan distabilisasi dengan semen.
Hasil uji sondir pada $ 10.2 cm berupa qc pada kadar semen 2.5% hari ke 0 dengan kenaikan energi 1 sampai energi 5 mempunyai rentang 3-57 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.233- 5.374 kg/cm2. Pada kadar semen 2.5% hari ke 3, qc mempunyai rentang 4-69 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.4-6.7 kg/cm2. Pada kadar semen 2.5% hari ke 7, qc mempunyai rentang 7-102 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.6-9.8 kg/cm2. Pada kadar semen 5% hari ke 0, qc mempunyai rentang 4-59 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.311-5.563 kg/cm2. Pada kadar semen 5% hari ke 3, qc mempunyai rentang 5-88 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.4-8.5 kg/cm2. Pada kadar semen 5% hari ke 7, qc mempunyai rentang 8-105 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.7-10 kg/cm2. Pada kadar semen 7.5% hari ke 0, qc mempunyai rentang 4-63 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.311-5.94 kg/cm2. Pada kadar semen 7.5% hari ke 3, qc mempunyai rentang 7-100 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.6-9.75 kg/cm2. Pada kadar semen 7.5% hari ke 7, qc mempunyai rentang 9-110 kg/cm2, Cs dengan rentang 0.72- 10.5 kg/cm2.
Dalam penelitian ini didapat penamaan antara qc Sondir dengan 9s Bikonus yaitu untuk IPI,IP2,IP3 maka Cs sama dengan qc/11,qc/12,qc/12.5. Hubungan lain yang diperoleh yaitu korelasi antara qc semen dengan qc tanpa semen yaitu untuk IP1,IP2,IP3,qc semen sama dengan 1.13-2.22 qc tanpa semen, 1.26-2.62 qc tanpa semen, 1.44-3.39 qc tanpa semen. Korelasi lainnya yaitu antara qc dan E dengan persamaan untuk IP1,IP2,IP3 sama dengan E=2-2.16 qc,E=1.7- 1.8qc,E=1.4-1.67qc untuk variasi waktu curing. Sedangkan untuk kqrelasi qc dengan Cu Unconfined diperoleh persamaan untuk IP1 maka Cu=qc/13.3-qc/14.5, untuk IP2, Cu=qc/15- qc/16, dan untuk IP3, Cu=qc/16.6-qc/18 untuk variasi waktu curing.
Dari hasil penelitian di atas maka dapat diketahui rentang qc dan Cs pada suatu tanah yang dikompaksi dan distabilisasi semen. Dan dari penelitian ini pula muncul suatu korelasi antara waktu dengan qc dengan variasi kadar semen sehingga jika pada suatu saat dibutuhkan dapat diaplikasikan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17028 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT SUP s/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain