Computer File
Studi estimasi biaya proyek
Estimasi biaya memegang peranan pooling dalam penyelenggaraan suatu
proyek konstruksi. Bagi kontraktor, memperkirakan besarnya harga penawaran
mempengaruhi keuntungan finansial yang akan diperoleh. Bila penawaran harga
yang diajukan dalam proses tender terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor
yang bersangkutan akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan
tender dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan di kemudian hari.
Untuk memperkirakan harga penawaran yang kompetitif, kontraktor harus
memperhitungkan faktor-faktor yang berpengaruh. Faktor-faktor tersebut
diantaranya biaya tidak langsung, inflasi, dan risiko akibat kenaikan harga bahan
dan upah. Dalam penyusunan harga penawaran, biaya tidak langsung yang
merupakan komponen biaya yang mendukung kegiatan dari proyek tetapi bukan
bagian permanent dari proyek, tidak ditampilkan secara eksplisit sehingga hams
disisipkan secara implisit pada item-item kegiatan proyek. Untuk mengantisipasi
risiko kenaikan harga, tiap pekerjaan perlu dianalisis dengan mempertimbangkan
tingkat kepekaan setiap bahan terhadap kenaikan harga. Jika antisipasi risiko
kenaikan harga diasumsikan semuanya naik sekian persen, hal tersebut akan
memberikan hasil yang terlalu konservatif.
Studi kasus dilakukan pada proyek pembanguan gedung kantor PLN
Pikitring Sumbagsel. Dari analisis pada studi kasus, didapat waktu pelaksanaan
adalah 396 hari dengan probabilitas keberhasilan sebesar 91%. Estimasi biaya
langsung sebesar Rp. 3.786.527.353,10. Setelah memperhitungkan biaya tidak
langsung, faktor risiko kenaikan harga bahan dan keuntungan, didapatkan estimasi
biaya sebesar Rp. 4.709.969.964,33.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17178 | DIG - FTS | Skripsi | MRK RUM s/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain