Computer File
Sejarah perkembangan Gereja Katolik / Kompleks Ziarah Maria, Pohsarang (1936-1997)
Agama katolik muncul sejak awal abad I namun baru berkembang pesat
mulai abad III di Eropa, demikian pula dengan bangunan tempat ibadahnya. Gereja
sebagai rumah Tuhan mengalami puncak perkembangannya dalam bentuk dan
ornamen pada jaman Baroque (abad 16-17) di !tali. Di Indonesia, agama katolik
baru mulai diperkenalkan oleh para misionaris dari Eropa pada abad 19 dan
mencapai desa Pohsarang pada tahun 1933. Desa kecil ini terletak di kaki Gunung
Wilis, 10 km dari kota Kediri, Jawa Timur. Di desa inilah gereja katolik St Maria
didirikan dan menjadi gereja yang sangat unik sampai perkembangannya yang
terakhir telah berkembang dalam skala yang yang lebih besar menjadi kompleks
peziarahan Gua Maria Pohsarang. Keunikan ini dapat dilihat dari sudut pandang
perkembangannya, khususnya sejarah perkembangan arsitekturnya.
Sejak awal didirikan kompleks bangunan religius ini telah dirancang bagi
calon umat katolik desa Pohsarang. Dengan tujuan inilah gereja dibuat dengan
konsep desain dan material lokal. Atap bangunan gereja berbentuk cupola yang
melambangkan gunung sebagai pusat dunia dalam budaya Jawa. Bentuk cupola ini
dapat dibangun dengan bantuan teknologi modem, yaitu dengan sistim struktur
rangka ruang namun tetap dengan bahan kayu dan batu kali yang diambil dari alam
sekitarnya. Selain bentuk atap, relief dan patung yang terdapat di dalam dan di
sekitar lingkungan gereja yang berisi ajaran Kristiani dibentuk dengan gaya Jawa.
Seiring dengan perjalanan waktu, gereja ini semakin hari semakin rapuh
dimakan usia. Setelah 19 tahun berdiri, perbaikan pertama terhadap gereja dilakukan.
Kemudian menyusul perbaikan yang kedua, ketiga dan keempat. Pada perbaikan
keempatlah yang terbesar. Dimulai pada tahun 1997, berupa kegiatan pengembangan
kompleks gereja dengan lebih menekankan pada fungsi tempat perziarahan Maria
serta rekonstruksi gereja yang telah berusia 61 tahun ini..
Ziarah dalam tradisi umat katolik telah dilakukan sejak awal abad III. Pada
masa ajaran agama katolik mulai berkembang. Ziarah ini merupakan suatu
perjalanan untuk mencari Tuhan. Demikian pula tujuan yang ingin dicapai dengan
pembangunan komplek Ziarah Gua Maria Pohsarang yang baru ini. Kompleks bam
terdiri dari Pendopo/aula serba guna, mausoleum, bukit perkemahan, pasar suvenir,
wisma penginapan, pondok rosario dan yang terpenting adalah Gua Maria, Diorama
Jalan Salib serta gereja lama yang telah mengalami rekonstruksi.
Semua itu telah berubah menjadi sebuah kompleks perziarahan baru yang
lebih besar dan lebih kompleks, termasuk juga ruang lingkup para pengunjungnya.
Tidak hanya penduduk dan umat katolik dari desa Pohsarang saja tetapi juga
pengunjung yang datang dari tempat - tempat yang jauh, seperti Jombang, Surabaya,
Bali, Bandung, Jakarta, dan bahkan ada yang datang dari Flores. Perkembangan
inilah yang ingin disoroti dalam skripsi ini. Gejala perubahan yang tetjadi dalam
kompleks gereja/ziarah Maria Pohsarang, Kediri, Jawa Timur.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19233 | DIG - FTA | Skripsi | ARS RAD s/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain