Computer File
Pengaruh konsistensi pulp kertas koran bekas, jenis surfaktan, dan konsentrasi surfaktan dalam proses pemisahan tinta secara flotasi terhadap derajat putih pulp
Kebutuhan kertas makin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan
pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi, serta perkembangan sosial dan
budaya masyarakat, untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan
pendaurulangan kertas. Kertas koran bekas merupakan salah satu sumber serat
alternatif yang potensinya cukup banyak dan mudah didapat. Tujuan penelitian ini
adalah melihat pengaruh variasi konsistensi pulp, jenis surfaktan, serta konsentrasi
surfaktan terhadap derajat putih serat sekunder hasil daur ulang kertas koran
bekas. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah kertas koran
bekas sehingga hasil daur ulang ini dapat dipakai sebagai bahan baku alternatif
kertas koran.
Proses penghilangan tinta (deinking) adalah proses pemisahan atau
penghilangan partikel tinta dari bahan baku kertas bekas yang dapat dilakukan
melalui proses flotasi. Salah satu bahan kimia yang digunakan untuk
meningkatkan derajat putih serat sekunder yaitu surfaktan. Dalam penelitian ini
ingin dilihat pengaruh dari jenis surfaktan (sabun asam lemak dan alkylbenzene
sulfonates), konsentrasi surfaktan (0.25%, 0.5%, 0.75%, dan 1%), serta
konsistensi pulp (196, 5%, dan 10%) terhadap derajat putih serat sekunder.
Metoda penelitian yang digunakan adalah dengan menganalisis derajat putih serat
sekunder, semakin tinggi derajat putih maka kualitas serat sekunder akan semakin
tinggi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial dua
faktor. Adapun tahapan penelitian dibagi menjadi dua yaitu percobaan
pendahuluan dan percobaan utama. Dalam percobaan pendahuluan dilakukan
penentuan pH bubur kertas koran bekas, penentuan kecepatan pengadukan saat
pembuburan, penentuan kecepatan putar pengaduk saat flotasi, penentuan
kesadahan air total untuk proses flotasi. Sedangkan dalam percobaan utama
dilakukan pembuburan kertas koran bekas, proses flotasi. Setelah percobaan
pendahuluan dan percobaan utama dilakukan maka analisis hasil percobaan
dilakukan dengan derajat uji derajat putih pulp hasil daur ulang.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa variabel jenis surfaktan dan
konsentrasi surfaktan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai derajat putih
pulp. Namun variabel konsistensi pulp dan interaksi antara konsistensi pulp dan
konsentrasi surfaktan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Nilai derajat putih
tertinggi yaitu 51.365% diperoleh dengan penggunaan surfaktan sabun asam
lemak dengan konsentrasi 0.5%. Sedangkan nilai derajat putih tertinggi yang
dihasilkan dengan penggunaan alkylbenzene suIfonate pada konsentrasi 0.75%
yaitu 47.735%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kinerja sabun asam lemak
untuk meningkatkan nilai derajat putih pulp, lebih baik dari alkylbenzene
sulfonate.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21574 | DIG - FTI | Skripsi | TK KUR p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain