Computer File
Perbandingan penilaian persediaan dengan menggunakan metode FIFO dan metode weighted average serta dampaknya terhadap PPH terutang perusahaan : studi kasus pada PT. X
Perekonomian dunia dan perkembangan teknologi yang semakin
berkembang pesat dan kebutuhan manusia dan pasar yang semakin beraneka ragam serta
keinginan perusahaan untuk terus bertahan dan bersaing menuntut perusahaan untuk
mencapai kinerja operasi perusahaan yang efektif dan efisien. Salah satu faktor yang harus
menjadi perhatian perusahaan adalah dalam meminimalkan beban pajak penghasilan yang
dibayarkan oleh perusahaan tanpa menyimpang dari ketentuan perpajakan yang berlaku.
Salah satu cara penghematan pajak adalah melalui penerapan metode penilaian persediaan
yang digunakan oleh perusahaan karena persediaan merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi tiap-tiap perusahaan dalam membantu kelancaran produksi dan kegiatan
operasi perusahaan.
Metode penilaian persediaan dapat berpengaruh terhadap nilai persediaan,
nilai persediaan tersebut akan memengaruhi besarnya harga pokok penjualan yang
kemudian akan memengaruhi besarnya laba atau rugi yang diterima oleh suatu perusahaan.
Laba atau rugi yang diterima oleh suatu perusahaan menentukan besarnya pajak penghasilan
yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Menurut akuntansi, terdapat empat metode
penilaian persediaan yaitu metode identifikasi khusus, metode FIFO (First In First Out),
metode LIFO (Last In First Out), dan metode Weighted Average Cost (Rata-rata
tertimbang). Sedangkan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan No 36 Tahun 2008
pasal 10 ayat 6, metode penilaian persediaan yang diperbolehkan untuk dipakai hanya
metode FIFO (First In First Out) dan metode Weighted Average (Rata-rata tertimbang).
Penulis melakukan penelitian mengenai perbandingan penilaian persediaan
serta dampaknya terhadap PPh terutang persediaan. Penelitian ini dilakukan di PT X untuk
persediaan barang tahun 2010 dan 20 II menggunakan metode deskriptif analisis adalah
metode penelitian yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, menyajikan, menggambarkan
serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai
keadaan objek penelitian yang sesungguhnya, sifat dan hubungan antara objek yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tahun 2010 dan 2011 perusahaan
menggunakan metode FIFO untuk menilai persediaannya. Dengan menggunakan metode
FIFO, PPh terutang yang harus dibayarkan perusahaan lebih besar dibandingkan jib
perusahaan menggunakan metode Weighted Average (Rata-rata tertimbang). Dengan
menggunakan metode Weighted Average maka untuk tahun 2010 perusahaan dapat
menghemat pajak sebesar Rp 33,595,338 sedangkan untuk tahun 2011 sebesar Rp 4,559,033.
Penulis juga melakukan uji hipotesis untuk melihat signifikansi dari perbedaan jumlah PPh
terutang yang dibayarkan perusahaan. Dari perhitungan yang telah dilakukan penulis didapat
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan jumlah yang signifikan. Semakin besar Harga
Pokok Penjualan maka semakin kecil Laba (Rugi) Bersih Setelah Koreksi Fiskal dan
semakin kecil PPh terutang yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Saran yang diberikan
penulis adalah jika tujuan perusahaan adalah ingin meminimalkan pajak penghasilan
yang harus dibayar oleh perusahaan maka sebaiknya perusahaan memilih metode
Weighted Average (Rata-rata tertimbang) untuk menilai persediaan barangnya.
Metode yang dipilih dan diterapkan oleh perusahaan harus konsisten atau taat asas
dan sesuai dengan prinsip akuntansi dan peraturan perpajakan.
Kata kunci : metode FIFO, metode Weighted Average (Rata-rata tertimbang), PPh terutang
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24419 | DIG - FE | Skripsi | AKUN FAU p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain