Computer File
Perbandingan metode pengendalian persediaan untuk meminimalkan biaya persediaan pada Toko 'X', Bandung
Persediaan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Sebab bila
persediaan tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada laba yang diperoleh perusahaan. Masalah yang biasanya terjadi adalah kelebihan barang (overstock) yang dapat menyebabkan biaya penyimpanan menjadi besar dan kekurangan barang understock) yang akan berdampak pada terganggunya proses penjualan barang. Oleh karena itu, dalam pengelolaan persediaan harus diterapkan suatu metode yang dapat meminimalkan persediaan, karena dengan memiliki suatu metode pengendalian persediaan yang baik, yaitu metode yang dapat menekan biaya persediaan sekecil mungkin tetapi juga mempunyai jumlah persediaan yang ideal untuk disimpan. Saat ini belum terdapat metode pengendalian
persediaan khusus yang diterapkan oleh Toko "X". Pemilik toko hanya akan melakukan
pemesanan ketika mendapatkan informasi dari bagian gudang bahwa persediaan barang di Toko "X" sudah hampir habis atau ketika pemilik toko berpendapat kalau persediaan akan segera habis. Maka dari itu penulis mencoba menerapkan metode-metode pengendalian persediaan yang cocok untuk diterapkan di Toko "X" dan judul yang diajukan oleh penulis
untuk penelitian ini adalah "PERBANDINGAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN
UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA TOKO "X", BANDUNG".
Pada penelitian ini penulis akan mencoba menentukan metode yang paling baik
dan paling cocok untuk diterapkan di Toko "X". Toko "X" ini adalah toko kelontong yang menjual berbagai keperluan barang sehari-hari. Variasi produk yang dijual di toko ini tentunya sangat banyak, maka dari itu untuk penelitian ini, penulis hanya meneliti produk rokok saja karena pemilik toko berpendapat kalau rokok merupakan salah satu produk dengan perputaran barang yang cepat (fast moving goods). Penulis akan membandingkan tiga metode dalam penelitian ini yaitu metode toko, metode complete aggregation, dan metode tailored aggregation.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, yaitu metode penelitian yang bertujuan memberikan gambaran mengenai variabel variabel tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara, dan pengumpulan data tertulis.
Setelah penulis melakukan proses perhitungan dengan metode yang digunakan
oleh Toko "X" saat ini, metode complete aggregation, dan metode tailored aggregation, ketiga metode tersebut menghasilkan perhitungan total biaya persediaan yang berbeda-beda. Total biaya persediaan menggunakan metode yang digunakan oleh Toko "X" saat ini adalah Rp.14.18S.114,25, sedangkan perhitungan total biaya persediaan menggunakan metode complete aggregation memperoleh hasil yang sama dengan perhitungan total biaya persediaan menggunakan metode tailored aggregation yaitu sebesar Rp.5.271.066,01.
Walaupun pada penelitian ini jumlah perhitungan total biaya persediaannya sama, hal itu dikarenakan pada perhitungan menggunakan metode tailored aggregation tidak ada perbedaan frekuensi pemesanan antara produk yang sering dipesan dan produk yang jarang dipesan. Semuanya dipesan berdasarkan optimal order frequency. Oleh karena itu penulis menyarankan agar Toko "X" menggunakan metode complete aggregation, karena lebih mudah untuk diterapkan dibandingkan dengan metode tailored aggregation lebih rumit dalam proses perhitungannya. Selain itu dengan memakai metode complete aggregation perusahaan dapat menghemat biaya persediaan perusahaan sebesar Rp.8.914.048,24 atau 62,84%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24641 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ KRI p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain