Computer File
Pemeriksaan operasional untuk menilai ketepatan pencapaian target penjualan dan penggunaan sumber daya pada aktivitas penjualan produk kecap manis : studi kasus pada PD. Sari wangi- Tangerang
Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai peranan pemeriksaan operasional dalam mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi atas aktivitas penjualan untuk produk kecap manis pada PD. Sari Wangi-Tangerang. PD. Sari Wangi-Tangerang merupakan perusahaan yang berkecimpung di bidang Food and Beverage yang didirikan pada tahun 1977. Perusahaan ini memproduksi kecap manis sebagai produk utama dan saos sambal sebagai produk pelengkap. Dalam penelitian ini penulis merumuskan beberapa hal yang akan diteliti, yaitu mengenai kebijakan dan prosedur penjualan produk kecap manis yang ada di perusahaan, efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan produk kecap manis, serta peranan pemeriksaan operasional dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas penjualan produk kecap manis. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk menjawab ketiga permasalahan yang diteliti oleh penulis.
Dalam menjalankan kegiatan operasi, suatu perusahaan akan selalu dihadapkan pada berbagai masalah yang ada. Oleh karena itu, suatu perusahaan memerlukan pemeriksaan untuk mengoreksi, mencegah, dan mengatasi masalah yang ada. Secara umum pemeriksaan adalah suatu proses yang membandingkan antara suatu kondisi (kenyataan) dengan suatu kriteria (syarat). Terdapat lima tahap dalam melakukan pemeriksaan operasional, yaitu planning phase, work program phase, field work phase, dan report phase. Selain itu sebuah perusahaan memerlukan pengendalian Intern karena salah satu tujuan dari pengendalian Intern yang baik adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasinya. Penjualan adalah proses pertukaran, perpindahan kepemilikan barang atau pun jasa dari penjual kepada pembeli yang disertai perpindahan uang tunai dari pembeli kepada penjual. Tujuan dari diadakannya pemeriksaan operasional atas aktivitas penjualan adalah untuk memberikan penilaian menyeluruh terhadap cara kerja bagian penjualan untuk meningkatkan kinerja atas aktivitas penjualan agar lebih ekonomis, efektif, dan efisien sehingga dapat menunjang aktivitas-aktivitas lain yang ada dalam perusahaan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan dan mengolah data mengenai objek yang diteliti, kemudian data tersebut diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenal objek yang sedang diteliti secara benar dan akurat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, serta tinjauan pustaka. Sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan oleh penulis adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang dilakukan adalah analisis rasio dan analisis varians serta analisis kuantitatif yang dilakukan adalah analisis SWOT.
PD. Sari Wangi belum melakukan pemeriksaan operasional atas aktivitas operasi yang ada di perusahaan. Dari pemeriksaan operasional atas aktivitas penjualan atas produk kecap manis yang dilakukan penulis diketahui bahwa target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan tidak tercapai karena terdapat unfavorable variance sebesar Rp. 19.976.490,- yang diakibatkan tidak tercapainya target penjualan kecap manis pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Agustus, dan September 2011 serta perusahaan belum menggunakan sumber daya yang ada dengan optimal karena tingginya biaya kemasan untuk produk kecap manis Kuda Sakti (KS) sehingga produk ini mengaiami loss, kecap manis bungkusan (PE), dan kecap manis Kuda Sakti Refil (KSR). Khusus produk kecap manis Kuda Sakti (KS) penulis menyarankan agar perusahaan menaikkan harga jualnya menjadi Rp 50.000,- untuk setiap dusnya karena produk ini merupakan produk yang dijual rugi oleh perusahaan, yakni sebesar Rp. 42.000,- untuk setiap dusnya di mana HPP untuk setiap dusnya adalah Rp. 47.766,-. Selain itu pesaing produk ini menetapkan harga di kisaran Rp. 51.300- Rp. 54.600 untuk setiap dus di pasaran. Perusahaan juga sebaiknya meningkatkan produk kecap TKT karena produk tersebut memiliki operating income terhadap sales paling besar diantara produk kecap manis yang lainnya, yaitu sebesar 47,05% serta penetapan target penjualan sebaiknya ditetapkan per-bulan berdasarkan penjualan bulan sebelumnya serta ditetapkan secara bersama-sama dengan staff penjualan dan salesman.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24706 | DIG - FE | Skripsi | akun sur p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain