Computer File
Pemeriksaan operasional pada Factory Outlet 'X' untuk mengurangi ketidaktertiban karyawan
Keadaan perekonomian di Indonesia semakin lama semakin terus mengalami peningkatan hampir di semua sektor, khususnya di sektor perdagangan bidang fashion yang lebih kita kenai dengan "factory outlet". Hal ini menjadi suatu pemacu bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan usahanya secara terus-menerus. Ketab1ya persaingan dalam dunia bisnis menjadi sebuah pendorong bagi para pengusaha khususnya dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para konsumennya, karena ada istilah di Indonesia bahwa "konsumen adalah raja". Kenyataannya tidaklah mudah untuk mempekerjakan karyawan yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan untuk para konsumen dan seringkali para karyawan tidak tertib dalam bekerja. Oleh karena itu setiap pengusaha factory outlet harus berusaha untuk mengelola para karyawannya agar lebih tertib dalam bekerja sehingga tercapailah tujuan dari factory outlet dan konsumen senang untuk datang kembali.
Karyawan yang tertib dalam bekerja merupakan salah satu kunci utama bagi keberlangsungan hidup suatu factory outlet. Selain itu standar kinerja juga diperlukan untuk dijadikan pedoman bagi para karyawan dalam bekerja. Para karyawan harus melaksanakan sepenuhnya standar kinerja yang ada sehingga dapat tercapai tujuan dari factory outlet.
Penulis melakukan pemeriksaan operasional pada factory outlet "X" untuk mengurangi ketidaktertiban karyawan. Penulis menggunakan sumber data berupa data primer dan data sekunder dalam menganalisis permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan metode metode deskriptif analitis, di mana pengertian dari metode deskriptif analitis adalah metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah secara aktual dan berusaha untuk mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data yang tersedia sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai apa yang diteliti dan kemudian memberikan rekomendasi yang tepat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketidaktertiban karyawan disebabkan karena karyawan kurang puas akan kompensasi yang diberikan kepada mereka. Selain itu ketidaktertiban para karyawan merupakan akibat dari kurangnya pemberian motivasi kepada karyawan. Sedangkan standar kinerja yang telah ditetapkan untuk para karyawan telah baik dan dapat digunakan sebagai faktor pendukung untuk mencapai kinerja karyawan yang tertib. Penulis telah memberikan rekomendasi sehubungan dengan masalah tersebut yaitu dengan pemberian bonus tambahan kepada karyawan berdasarkan kinerja dan pemberian motivasi yang terus-menerus sehingga meningkatkan kinerja mereka yang tertib.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24766 | DIG - FE | Skripsi | AKUN CHA p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain