Computer File
Pengaruh bentuk arsitektural gereja terhadap kualitas akustik pada Gereja Katolik Santo Laurensius Serpong
Salah satu karakteristik yang terdapat pada suatu ruang ialah karakteristik akustik. Karakteristik alustik dipengaruhi oleh jenis kegiatan dan hubungan yang diakomodasi di dalam ruang. Pada penelitian ini, objek yang dipilih ialah Gereja Katolik Santo Laurensius Serpong. Gereja ini menggunakan perpaduan gaya arsitektur Gothic dan Baroque yang tampak pada bentuk langit-langit berkubah dan denah berbentuk salib. Bentuk ruang ini dapat menimbulkan dampak untuk kualitas akustik yang tercipta pada ruang misa. Lingkup objek penelitian dipersempit hanya pada ruang misa gereja di mana terdapat aktivitas agama, yaitu misa. Pada ruang misa terdapat 2 fungsi, yaitu fungsi pembicaraan (pidato) dan musik yang potensial menyebabkan konflik. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh bentuk arsitektural gereja terhadap kualitas akustik yang ditinjau melalui pengecekan kekerasan suara, distribusi suara, waktu dengung, cacat akustik, dan pengendalian bising. Selain itu, dapat diketahui pula pengaruh bentuk arsitektural terhadap penggunaan pengeras suara. Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif evaluatif. Penelitian ini diawali dengan proses pengumpulan data-data awal objek studi dan literatur. Selanjutnya dilakukan pengamatan langsung terhadap objek studi. Hasil pengamatan tersebut kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori serta studi literatur yang terkait. Pendekatan dilakukan dengan 2 cara, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif berisi pengukuran kekerasan suara, pengukuran ukuran fisik bangunan terutama volume ruang, perhitungan waktu dengung, dan pengukuran Articulation Index. Sementara pendekatan kualitatif berupaya observasi di lapangan yang didukung dengan pembagian kuesioner. Melalui proses analisa dapat disimpulkan bahwa kualitas akustik pada ruang misa cukup memadai, meskipun tidak semua aspek dapat terpengaruh dengan baik. Oleh karena itu, diambil kompromi untuk menengahi konflik-konflik yang terjadi. Penggunaan pengeras suara sangat mempengaruhi kualitas akustik pada ruang misa karena pengeras suara dapat meningkatkan kekerasan suara, membuat distribusi suara menjadi lebih merata dan dapat membantu untuk mereduksi sebagian dari cacat akustik.
Kata kunci : kualitas akustik, bentuk arsitektural, pengeras suara, Gereja Katolik Santo Laurensius Serpong.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp25114 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-TM1 WID p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain