Computer File
Studi banding penentuan parameter konsolidasi cara konvensional dan sel rowe
Tanah berbutir halus yang diberi beban akan mengalami penurunan konsolidasi. Studi yang
tepat untuk mencari parameter konsolidasi adalah dengan melakukan uji konsolidasi. Alat
konsolidasi konvensional memiliki beberapa keterbatasan, seperti tidak dapat menguji sampel
dengan diameter besar, hanya dapat digunakan untuk konsolidasi arah vertikal, dan tidak dapat
mengukur tekanan air pori selama pengujian. Pada beberapa tahun terakhir ini peneliti
mengembangkan Sel Rowe untuk mengatasi kelemahan dari alat uji konsolidasi konvensional. Sel
Rowe menggunakan pembebanan secara hidrolik oleh tekanan air.
Pada penelitian ini digunakan sampel tanah lunak (sampel tanah tidak terganggu) yang
diambil dari persawahan di Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Pengujian konsolidasi dilakukan dengan
menggunakan Sel Rowe yang memiliki diameter ring 20 cm, tinggi 5 cm dan menggunakan alat
konsolidasi konvensional yang memiliki diameter ring 6,24 cm, tinggi 2 cm.
Nilai indeks kompresi uji konsolidasi menggunakan Sel Rowe lebih kecil 9,83 %
dibandingkan uji konsolidasi konvensional. Nilai koefisien kemampatan volume dengan
menggunakan Sel Rowe lebih kecil dibandingkan hasil uji konsolidasi konvensional,
perbedaannya sekitar 0,59 % - 4,91%. Nilai koefisien konsolidasi uji konsolidasi menggunakan Sel
Rowe lebih besar 31,92 % - 46,47 % (dengan metode logaritma waktu). Nilai indeks rebound
dengan menggunakan Sel Rowe lebih kecil 20,23 % dibandingkan uji konsolidasi konvensional.
Untuk menentukan nilai tekanan prakonsolidasi digunakan grafik hubungan antara angka pori vs
log tekanan, karena jika menggunakan grafik hubungan antara angka pori vs tekanan (skala linear,
nilai tekanan prakonsolidasi tidak dapat ditentukan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp25572 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT SUG s/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain