Computer File
Upaya Hizbut Tahrir Indonesia dalam mengkampanyekan penerapan Syariat Islam melalui ide Pemerintahan Khilafah Islamiyah di Indonesia kurun waktu 2000-2012
Abad ke-20 ditandai dengan munculnya berbagai macam kelompok pergerakan keagamaan dalam politik global. Namun, para ilmuwan kurang tertarik dalam menganalisis fenomena ini yang berdampak upaya kategori pergerakan keagamaan yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut, dalam hal ini pergerakan Islam, bersifat terlalu umum. Kategori tersebut hanya bertumpu pada dua kutub ekstrim:fundamental dan moderat, sehingga gagal menjelaskan bentuk pergerakan Islam yang melakukan metamorforsis metode pergerakannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai transformasi metode pergerakan Islam dan mengetahui upaya-upaya pergerakan tersebut dalam meretas visinya. Peneliti menggunakan studi kasus upaya Hizbut Tahrir Indonesia dalam mengkampanyekan penerapan syariat Islam melalui ide pemerintahan Khilafah Islamiyah di Indonesia kurun waktu 2000 – 2012.
Penulis menggunakan teori utama untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut yaitu teori gerakan sosial. Teori ini diharapkan mampu menjelaskan sebuah upaya mobilisasi tujuan kolektif yang berkelanjutan dan terorganisir dari Hizbut Tahrir Indonesia dalam melakukan konfrontasi terhadap struktur kekuasaan di Indonesia untuk mencapai perubahan tatanan kehidupan yang baru. Penulis menggunakan penelitian kualitatif melalui studi dokumen yang terdiri dari buku-buku, dokumen-dokumen, jurnal. Peneliti juga menggunakan participant observation dengan terlibat langsung dengan objek penelitian di lapangan serta melakukan wawancara dengan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia.
Kemunculan berbagai macam wajah pergerakan Islam di dunia sebagai dampak dari proses globalisasi telah mewarnai dinamika perjuangan pergerakan Islam. Hizbut Tahrir kemudian menjadi contoh pergerakan Islam yang memiliki tataran ideologi radikal namun pergerakannya berprinsip pada anti kekerasan. Dalam melakukan upayanya, Hizbut Tahrir meletakkan dasar institusional Islam melalui rekrutmen anggota, kemudian membangun kesadaran publik akan pentingnya khilafah melalui publikasi media, seminar, dan demonstrasi. Di samping itu, Hizbut Tahrir Indonesia juga membuka jaringan terhadap kelompok lain untuk mempermudah proses politik Hizbut Tahrir. Hal ini menunjukkan sebuah gambaran atas beragamnya pergerakan Islam dan adanya transformasi gerakan dari radikal menuju liberal. Meskipun demikian, benih-benih militansi dalam sistem rekrutmennya tetap bertahan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp25819 | DIG - FISIP | Skripsi | HI DIA u/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain