Computer File
Peranan pemeriksaan operasional dalam proses produksi untuk menekan persentase produk cacat dalam usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi produksi : studi kasus pada PT. "SP", Bandung
Kemajuan teknologi yang diikuti dengan perkembangan pola pikir
masyarakat telah meningkatkan permintaan akan produk-produk yang praktis dan
mudah dipakai. Hal ini mengakibatkan industri plastik berkembang pesat dan
menarik banyak investor. Dengan makin banyaknya investor, persaingan dalam
industri plastik menjadi sangat ketat. Perusahaan harus menerapkan strategi yang
tepat agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis.
Pada masa sekarang, kualitas merupakan faktor kunci bagi perusahaan
untuk mampu mengungguli para pesaingnya. Kualitas yang baik akan memuaskan
konsumen, sehingga perusahaan tidak perlu khawatir konsumen akan berpaling
pada produk perusahaan pesaing. Kualitas yang baik juga akan memberikan
competitive advantage bagi perusahaan, sehingga akan membantu meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup.
Pengendalian atas proses produksi diperlukan agar perusahaan dapat
menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang kompetitif. Salah
satu caranya adalah dengan menekan kemungkinan terjadinya kegagalan produk
yang menyebabkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menekan kemungkinan
terjadinya kegagalan produk adalah pemeriksaan operasional.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, dalam skripsi ini, penulis menekankan
penelitiannya pada pemeriksaan operasional dalam proses produksi plastik untuk
menekan persentase produk cacat. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas operasi produksi. Penelitian dilakukan di PT. "SP", sebuah
pabrik plastik yang memproduksi plastik PP atau plastik AA.
Penulis melakukan pemeriksaan atas fungsi produksi melalui dua tahap,
yaitu tahap pemeriksaan pendahuluan dan tahap pemeriksaan mendalam. Penulis
melakukan pengamatan sekilas atas fasilitas dan pelaksanaan proses produksi
perusahaan dan melakukan wawancara dengan personil manajemen Berdasarkan
penelitian yang dilakukan penulis, terdapat tiga jenis produk cacat (biasa disebut
afval) yang sering terjadi di perusahaan, yaitu afval pabrik (produk cacat yang terjadi
akibat kesalahan pada tahap pembuatan plastik), afval potong (produk cacat yang
terjadi akibat kesalahan pada tahap pemotongan), dan afval retur merupakan produk
cacat yang terjadi karena adanya pengembalian barang oleh pelanggan.
Dan hasil penelitian juga diketahui bahwa terdapat empat faktor penyebab
afval, yaitu faktor bahan baku, faktor manusia, faktor mesin, dan faktor metode.
Faktor mesin merupakan faktor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
timbulnya afval.
Komponen yang menyebabkan afval dari faktor mesin adalah kerusakan
mesin dan penyetelan mesin. Sedangkan dalam faktor manusia, komponen yang
menyebabkan afval adalah kelalaian dalam melakukan inspeksi, kesalahan dalam
penyetelan mesin, dan faktor-faktor lainnya seperti bahan baku tumpah secara tidak
sengaja, kesalahan dalam menangkap instruksi dari atasan, tidak disiplin, terburu-buru,
kelelahan, dan kejenuhan.
Komponen dari faktor bahan baku yang menyebabkan afval adalah kualitas
bahan baku yang kurang baik, pemakaian bahan baku yang berbeda, dan bahan
baku yang tidak bersih. Sedangkan komponen dari faktor metode adalah bahan
baku yang baru dan karakteristik mesin baru yang berbeda.
Faktor-faktor penyebab afval tersebut pada umumnya dapat dikendalikan
oleh perusahaan. Faktor penyebab afval yang tidak dapat dikendalikan hanyalah
faktor bahan baku yang merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan.
Persentase afval yang terjadi selama enam bulan penelitian adalah sebesar
2,53%. Dan persentase afval sebesar 2.53% tersebut. terdapat 25% yang
disebabkan oleh faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Dengan kata
lain, hanya 0.6325% (25%X2.53%) afval yang disebabkan oleh faktor yang memang
tidak dapat dihindari oleh perusahaan.
Dan analisis di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan sesungguhnya memiliki
kesempatan untuk menekan tingkat kegagalan produknya. Untuk itu penulis
memberikan beberapa saran perbaikan, yang diharapkan dapat membantu
perusahaan untuk menekan kemungkinan terjadinya kegagalan produk yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp26134 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SET p/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain