Computer File
Peranan activity - based costing dan metode pengalokasian biaya bersama dalam meningkatkan keakuratan perhitungan harga pokok produksi : studi kasus pada PT. X
Seiring dengan perkembangan persaingan dalam bidang perekonomian dan bisnis di dunia yang semakin meningkat, perusahaan-perusahaan dalam industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit harus meningkatkan keunggulan kompetitif dan daya saingnya. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini menghasilkan beberapa produk sekaligus dalam proses pengolahannya. Oleh karena itu, perusahaan tidak terlepas dari bagaimana cara mengalokasikan biaya bersama (joint cost) ke setiap produk yang dihasilkan. Informasi alokasi dan pembebanan biaya ke produk sangatlah penting karena akan digunakan oleh pihak perusahaan untuk menghitung harga pokok produksi dan nilai persediaan. Lebih lanjut lagi dari informasi tersebut, perusahaan juga dapat mengambil keputusan seperti menetapkan harga jual produk, komposisi penjualan, laba yang diharapkan, dll. Penulis membahas mengenai alokasi biaya produksi ke produk dengan menggunakan activity-based costing dan metode alokasi biaya bersama.
Ada dua sistem pembebanan biaya yang dikenal yaitu tradisional dan berdasarkan aktivitas (activity-based costing). ABC membebankan biaya produksi dengan mengalokasikan biaya produksi tidak langsung menjadi beberapa kelompok biaya aktivitas dan dari biaya aktivitas barulah dibebankan ke produk. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode ini tentulah lebih akurat dibandingkan dengan traditional costing yang membebankan biaya berdasarkan volume produksi. Berkaitan dengan pengalokasian biaya aktivitas ke produk, dibutuhkan suatu metode pengalokasian khusus untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk secara bersamaan dalam proses produksinya. Biaya bersama (joint costs) merupakan semua biaya produksi sebelum titik pisah. Metode-metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama seperti metode sales value at splitoff, net realizable value, constant gross margin, dan physical-measure. Yang terpenting dalam mengalokasikan biaya adalah mengikuti kriteria-kriteria alokasi, yaitu cause and effect, benefits received, fairness, atau pun ability to bear.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analitis, yaitu penelitian yang menjabarkan permasalahan yang terjadi sekaligus pemecahan permasalahannya. Yang menjadi objek penelitian penulis adalah PT X, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan berlokasi di Padang, Sumatera Barat. PT X menjual produk-produk olahannya secara ekspor maupun lokal, seperti PFAD, olein, stearin, dll. Jenis data yang penulis gunakan yaitu data kuantitatif berupa data biaya produksi dan penjualan produk olahan selama tahun 2009 dan juga data kualitatif berupa profil perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas, dan aktivitas-aktivitas produksi. Penulis mengumpulkan data-data tersebut dengan mengamati langsung, wawancara, melihat laporan, dan studi kepustakaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, ditemukan bahwa selama ini PT X membebankan biaya produksi dengan menggunakan traditional costing. Semua biaya yang dianggap biaya produksi dikumpulkan menjadi satu dan biaya tersebutlah yang dinamakan joint costs (biaya bersama). Biaya bersama tersebut dialokasikan ke produk berdasarkan tahapan produksinya dengan menggunakan physical-measure method, yaitu standar unit yang dihasilkan. Penggunaan traditional costing dan physical-measure method dalam membebankan biaya bersama tersebut tidak mengikuti kriteria alokasi yaitu cause and effect atau pun benefits received. Pembebanan yang tidak tepat (arbitrary) dapat menyebabkan produk menjadi undercosted dan overcosted seperti yang terjadi pada PT X. Sebaiknya biaya dialokasikan dengan mengikuti kriteria-kriteria alokasi. Untuk itu, berdasarkan proses produksi perusahaan, penulis menyarankan penggunaan ABC dan metode net realizable value dalam mengalokasikan biaya produksi PT X ke produk-produk yang dihasilkan karena ABC dan metode net realizable value mengalokasikan biaya sesuai dengan kriteria cause and effect atau benefits received sehingga biaya yang dibebankan ke cost object tidak sembarangan dan lebih akurat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp26728 | DIG - FE | Skripsi | AKUN RUS p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain