Computer File
Pelaksanaan fraud risk assessment pada siklus penjualan dan penerimaan kas untuk menentukan sifat dan luas pengujian audit : studi kasus pada PT Mentari Cahaya Utama, Bandung
Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat yang dapat
mempermudah proses bisnis dan menyebabkan meningkatnya pelaku ekonomi sehingga
persaingan semakin ketat. Untuk dapat melangsungkan kegiatan dan bertahan dalam dunia usaha, dibutuhkan kinerja yang baik untuk menghasilkan dan dapat meningkatkan laba. Informasi mengenai laba diperoleh dalam laporan keuangan dan terdapat kemungkinan manajemen melakukan fraud yang dapat menyebabkan pengguna laporan keuangan melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. Masalah yang dibahas yaitu (1) apakah terdapat faktor risiko fraud yang merupakan risiko signifikan, (2) apakah terdapat pengendalian intern dalam perusahaan yang dapat mengurangi terjadinya risiko signifikan yang telah teridentifikasi, dan (3) bagaimana basil fraud risk assessment dalam menentukan sifat dan luas pengujian audit. Terdapat risiko di mana manajemen atau karyawan melakukan tindakan fraud, baik fraudulent financial reporting maupun missappropriation of assets. Tindakan
fraud ini dapat terjadi jika didukung oleh pressure, opportunities, dan rationalization, yang dikenal sebagai fraud motivation triangle. Tugas auditor adalah memberikan reasonable assurance bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang bersifat materiil. Auditor melakukan fraud risk assessment guna mengidentifIkasi dan menilai risiko salah saji materiil yang dicapai melalui pemahaman suatu perusahaan dan lingkungannya, termasuk pengendalian intern.
Penulis menggunakan metode desktiptif analitis dengan melakukan penelitian kepustakaan serta penelitian lapangan dengan melakukan wawancara, observasi,
dan kuesioner langsung dari objek penelitian, yaitu PT Mentari Cahaya Utama. Penulis melakukan fraud risk assessment pada siklus pendapatan dan penerimaan kas yang dilakukan dalam empat tahap, yaitu (1) mengidentifikasi fraud risk factor dengan melakukan wawancara, observasi, dan kuesioner, (2) mendokumentasikan fraud risk factor tersebut ke dalam risk register dan menentukan kemungkinan yang akan terjadi, asersi yang dipengaruhi, probabilitas munculnya risiko, dampaknya terbadap laporan keuangan, serta signifikansi dari risiko tersebut, (3) mengevaluasi pengendalian intern perusahaan dibandingkan dengan risiko fraud yang dihadapi, dan pada akhirnya (4) memberi respon atas risiko fraud signifikan yang telah teridentifikasi. Berdasarkan hasil fraud risk assessment ditemukan beberapa risiko, yaitu risiko improper cutoff, earning management, sulit dilakukannya independent check, pencurian persediaan, serta rasionalisasi oleh manajemen dan karyawan bahwa tindakan fraud yang dilakukan tidak dipermasalahkan oleh perusahaan. Risiko-risiko yang siginifikan yaitu improper cutoff, earning management, serta rasionalisasi manajemen dan karyawan terhadap tindakan fraud. Setelah melakukan penelitian, penulis menemukan adanya pengendalian intern dalam perusahaan yang dapat mencegah dan mendeteksi risiko-risiko signifikan tersebut, yaitu perusahaan memiliki tone at the top yang positif, adanya segregation of duties yang memadai, dokumen yang digunakan telah dipranomori, adanya otorisasi dari bagian yang berwenang, dan dilakukannya evaluasi kinerja. Dapat disimpulkan
dari hasil analisis control design matrix bahwa pengendalian intern yang diterapkan perusahaan dapat mencegah dan mendeteksi risiko-risiko fraud yang siginifikan. Oleh karena itu, auditor dapat memperluas prosedur test of control dan dapat mengurangi prosedur substantive test. Penulis memberikan beberapa saran, yaitu perusahaan sebaiknya menerapkan mandatoryn vacation, melakukan rotasi pekerjaan, dan melakukan stock opname secara berkala.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp26780 | DIG - FE | Skripsi | AKUN WIL p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain