Computer File
Pemeriksaan operasional untuk menilai efektivitas dan efisiensi pengelolaan persediaan pada CV. AS
Saat ini dunia bisnis semakin kompleks dan beragam, terlebih lagi disertai dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang membuat persaingan bisnis semakin ketat. Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional usahanya agar dapat mempertahankan kelangsungan bisnis dan tetap memenuhi permintaan konsumen. Bagi perusahaan dagang, persediaan memegang peranan penting karena merupakan aset terbesar dan cukup rawan terhadap tindakan pencurian serta penurunan
kualitas persediaan itu sendiri yang berakibat negatif bagi konsumen. Oleh karenanya, perusahaan harus memperhatikan aktivitas pengelolaan persediaan dengan baik agar memiliki tingkat persediaan yang optimal sehingga menghindari adanya kelebihan maupun kekurangan persediaan.
CV. AS adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan (trading)
bahan baku untuk sofa, springbed, kasur busa, dan kasur lipat. Perusahaan ini memiliki sekitar 50 jenis barang dagang yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Beberapa produk yang diperdagangkan, antara lain: kain sebagai bahan dasar springbed, kawat baja, staples, mika, busa, airtech, dan percoil. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Penulis mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang berkaitan dengan objek yang diteliti sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai objek tersebut. Gambaran tersebut kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan dan
memberikan saran bagi perusahaan. Sementara untuk data diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk perhitungan persediaan optimal, penulis menggunakan level ofservice approach. Untuk analisis prosedur CV. AS mengenai pengelolaan persediaan barang dagang, telah terdapat beberapa prosedur yang memadai dalam menciptakan efektivitas dan
efisiensi. Namun demikian masih ada pula kelemahan terkait kekurangan persediaan yang harus diselesaikan karena menimbulkan kerugian dalam nominal yang besar untuk perusahaan. Selanjutuya, untuk ana1isis pengelolaan persediaan terhadap 10 sampel barang dagang yang tidak terindikasi mengalami kekurangan sebelunmya, selama 6 bulan pertama
di tahun 2012, didapatkan hasil bahwa pengelolaan persediaan belum optimal karena masih mengalami kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan persediaan mengakibatkan opportunity cost yang harus ditanggung perusahaan sebesar Rp Rp744.948,00 dan kekurangan persediaan mengakibatkan stockout cost sebesar Rp9.988.600,00. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait pengelolaan persediaan barang dagang CV. AS, penulis memberikan beberapa rekomendasi kepada perusahaan, antara lain: 1. CV. AS sebaiknya menggunakan metode khusus dalam merencanakan persediaan barang dagangnya, seperti level of service approach untuk menentukan jumlah persediaan optimal yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Untuk barang dagang yang sering dilaporkan kurang seperti kain, kawat, dan mika, harus benar-benar diperhatikan baik dengan melakukan penghitungan ulang maupun dengan alat bantu pendukung seperti timbangan kawat untuk memastikan kebenaran berat kawat yang diterima. 3. Perusahaan lebih selektif lagi dalam memilih supplier terutama supplier impor karena
pembelian dilakukan dengan sistem jual putus. Pemeriksaan operasional berperan sebagai alat bantu manajemen untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pengelolaan persediaan barang dagang, menganalisis faktor
penyebab ketidakefektifan dan ketidakefisienan pengelolaan tersebut serta memberikan rekomendasi bagi manajemen untuk mengatasi penyebab-penyebab yang terjadi dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp26797 | DIG - FE | Skripsi | AKUN DAR p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain