Text
Analisa kegiatan open house sebagai salah satu alat promosi untuk menjaring calon mahasiswa
Beberapa tahun terakhir ini penerimaan mahasiswa baru mengalami penurunan yang cukup signifikan di hampir seluruh perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain, berkurangnya jumlah lulusan SMU dengan sistem kelulusan baru yang ditetapkan oleh pemerintah, keadaan perekonomian Indonesia yang masih belum membaik, bertambahnya sarana-sarana pendidikan lain selain perguruan tinggi, masuknya perguruan tinggi berlisensi luar negeri ke Indonesia yang makin meningkatkan persaingan antar perguruan tinggi. Keadaan ini tentu saja tidak disikapi dengan hanya berdiam diri. Oleh karena itu banyak usaha yang dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi tersebut,
untuk dapat menjaring lebih banyak calon mahasiswa. Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui promosi yang gencar. Promosi yang dilakukan tidak cukup deogan spanduk, melalui televisi, maupun surat kabar, membuka rumah atau lebih dikenal dengan open house adalah salah satu usaha promosi yang saat ini sedang trend dijalani oleh hampir semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Tujuan diadakannya open house oleh perguruan tinggi tersebut adalah untuk memperkenalkan perguruan tinggi kepada masyarakat khsusunya calon mahasiswa, deogan cara mengundang mereka untuk datang dan mengenal lebih jauh tentang perguruan tinggi tersebut. Unpar sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi juga mengalami hal yang sama dengan perguruan tinggi lain, yaitu menurunnya jumlah calon mahasiswa yang mendaftar ke Unpar. Untuk menyikapi hal tersebut Unpar juga tidak tinggal diam. Sudah dua tabun terakhir ini Unpar melakukan open house. Melalui kegiatan open house Unpar berharap dapat meningkatkan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan analisa terhadap kegiatan open house sebagai salah satu alat promosi untuk menjaring calon mahasiswa. Selain menganalisa kegiatan
open house, penelitian ini juga ingin mengetabui apakah selama ini promosi yang sudah dilakukan oleh Unpar sudah cukup efektif untuk menjaring calon mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan (applied reserearch) karena merupakan penelitian yang hasilnya diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyelesaikan suatu masalah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey (Singarimbun & Etrendi, 1995:3) yaitu "Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok." Penelitian ini juga merupakan penelitian deskriptif (Silalahi, 1999:51) bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang diteliti dalam satu situasi. Objek penelitian yang dijadikan responden untuk penelitian ini adalah siswa-siswi SMU
yang badir pada acara "Open House Unpar 200T'. Jumlah responden diambil sebanyak 512 orang. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa open house yang dilakukan oleh belum terlibat efektif
karena sebanyak 64,6% responden baru memberi respon akan mempertimbangkan untuk mendaftar ke Unpar. Meskipun begitu para responden masih menyarankan supaya Unpar masih tetap melaksanakan Open House, disamping juga melakukan promosi lain selain Open House. Hasil lain yang juga didapat dari penelitian ini adalah responden yang hadir pada acara open house unpar kebanyakan hadir karena diundang dan karena ditugaskan oleh sekolah. Responden yang hadir dengan inisiatif sendiri jumlahnya lebih sedikit. Jika Unpar ingin tetap menggunakan open bouse sebagai salah satu alat promosinya sebaiknya Unpar mempertimbangkan dengan baik waktu pelaksanaan open house. Pada kegiatan open house kali ini kebanyakan dari target pengunjung yang diinginkan sedang mengikuti ujian akhir sehingga banyak yang tidak bisa mengikuti kegiatan ini. Promosi untuk kegiatan ini juga sebaiknya ditingkatkan. Banyak orang
yang tidak mengetahui akan adanya kegiatan ini. Kebanyakan mengetahui kegiatan ini dari sekolah yang diundang. Pada kegiatan kali ini sangat sedikit pengunjung diluar SMU yang diundang. Penyampaian dalam alat promosi yang digunakan semisal brosur, flyer, iklan di media cetak, billboard dan spanduk sebaiknya lebih "eye-catching" tidak terlalu formal dan "penuh" karena audiens kebanyakan adalah kaum muda. Unpar sebaiknya lebih meningkatkan promosi melalui sekolah-sekolah dan alumni karena dari hasil wawancara tidak terstruktur penulis kepada responden yang kebetulan terpilih; mereka banyak mengetahui mengenai Unpar dari para guru di sekolah mereka dan dari orangtua, saudara, teman, kakak kelas yang sedang ataupun telah menempuh pendidikan di Unpar. Sebelum menyelenggarakan suatu event sebaiknya Unpar perlu melakukan riset dan analisis pasar mengenai apa saja yang diminati oleh target pasar event tersebut sehingga tujuan event dapat tercapai. Untuk menghemat promosi Unpar juga dapat melakukan publikasi. Tidak seperti iklan, yang utamanya berperan untuk mencuri perhatian peserta pada pandangan pertama, publikasi merupakan bentuk promosi yang ditujukan untuk membuat para audiens mengetahui dan merasakan nilai-nilai organisasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
135386 | R/SB/DIG - FE | Laporan Penelitian Dosen | 658.8 IST a | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FE/MAN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain