Computer File
Pengaruh keberadaan ion Cu+ terhadap hidrogenasi perpindahan katalitik minyak nabati
Saat ini sebagian besar kebutuhan bahan bakar dunia masih berasal dari bahan baku
tak terbarukan yaitu minyak bumi (petroleum fuel). Dalam perkembangannya, penggunaan
minyak bumi yang tak terkendali ini menimbulkan masalah-masalah yang sangat kompleks
yaitu kenaikan harga minyak bumi serta pemanasan global.
Oleh karena, itu perlu dikembangkan bahan bakar berbasis bahan baku terbarukan.
Salah satu bahan baku yang potensial untuk dimanfaatkan di Indonesia adalah minyak nabati
dari biji kapok (Ceiba pentandra). Minyak ini merupakan salah satu minyak non-pangan yang
pemanfaatannya belum maksimal di Indonesia. Minyak ini merupakan salah satu minyak
yang memiliki gugus siklopropenoid dengan jumlah yang cukup banyak yaitu sekitar sepuluh
persen. Jika minyak tersebut dikonversi menjadi biodiesel, saat penggunaannya pada
temperatur tinggi gugus ini akan terpolimerisasi sehingga membuat minyak menjadi kental
dan ini akan menyumbat injektor mesin. Selain itu, gugus tersebut juga sangat mudah
teroksidasi oleh udara sehingga biodiesel yang dihasilkan memiliki kestabilan oksidatif yang
rendah. Oleh karena itu, untuk dapat memanfaatkan minyak ini sebagai bahan bakar,
konsentrasi gugus siklopropenoid ini harus dihilangkan/dikurangi. Beberapa metode
pengurangan gugus siklopropenoid antara lain hidrogenasi langsung menggunakan gas
hidrogen, hidrogenasi elektrokimia, dan hidrogenasi perpindahan menggunakan donor
hidrogen.
Proses pengerjaannya cukup mudah dilaksanakan. Campuran minyak, katalis, dan
larutan kuprous ammonium format dipanaskan dan diaduk dalam water bath. Proses
berlangsung pada suhu rendah untuk mencegah terjadinya polimerisasi. Pada penelitian ini,
proses berlangsung pada suhu 65 0C. Penentuan gugus siklopropenoid dapat dilakukan
dengan melakukan uji besson untuk pendahuluan, dilanjutkan dengan titrasi menggunakan
reagen durbetaki untuk menentukan jumlah gugus siklopropenoid yang tersisa dalam minyak.
Sebagai tambahan, uji halphen yang sensitif dilakuakn untuk membuktikan bahwa sebagian
run yang telah dilakukan bisa mengeliminasi gugus siklopropenoid.
Hasil penelitian ini adalah proses yang dilakukan ini terbukti sukses dilakukan.
Hampir dalam setiap variasi yang dilakukan bisa mengurangi/mengeliminasi semua gugus
siklopropenoid. Beberapa run bahkan menunjukkan bahwa gugus siklopropenoid dalam
minyak sudah hilang. Kondisi operasi terbaik dilakukan dalam 3 jam menggunakan katalis
tembaga asetilasetonat dan larutan kuprous ammonium format. Pada kondisi operasi ini, uji
halphen negatif.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27059 | DIG - FTI | Skripsi | TK MUL p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain