Computer File
Simulasi konsumsi energi pemurnian bioetanol menggunakan variasi diagram alir distilasi ekstraktif dengan konfigurasi DV
Bioetanol merupakan sumber alternatif bahan bakar. Dalam proses pemurnian bioetanol dari air, timbul masalah karena sistem etanol-air merupakan campuran azeotrop, akibatnya bioetanol tidak dapat dipisahkan sampai keadaan murni dengan distilasi konvensional. Distilasi ekstraktif merupakan salah satu cara separasi bioetanol dari air yang dapat memisahkan campuran sampai didapatkan bioetanol murni. Diagram alir proses distilasi ekstraktif yang berbeda memberikan pengaruh terhadap konsumsi energi yang diperlukan untuk pemurnian etanol-air sampai kemurnian minimal 99,5 % (fuel grade). Untuk mengetahui konsumsi energi pada berbagai variasi diagram alir proses distilasi ekstraktif maka diperlukan simulasi.
Pada penelitian ini, terdapat tiga diagram alir yang disimulasikan. Diagam alir yang pertama adalah diagram alir distilasi ekstraktif yang disertai kolom recovery, diagram alir yang kedua adalah diagram alir distilasi ekstraktif yang disertai kolom recovery dan pemanfaatan panas aliran recycle, dan diagram alir yang ketiga adalah diagram alir distilasi ekstraktif dengan konfigurasi fully thermally coupled. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsumsi energi pada berbagai variasi diagram alir untuk pemurnian bioetanol. Pada ketiga diagram alit tersebut digunakan konfigurasi DV, yang artinya manipulated variablenya adalah laju alir distilat (D) dan beban reboiler yang akan menentukan jumlah uap untuk dikembalikan ke kolom (V).
Metode yang dipakai untuk simulasi konsumsi energi pada penelitian ini adalah dengan melakukan simulasi diagram alir proses menggunakan bantuan software ASPEN PLUS. Total konsumsi energi dari diagram alir pertama dijadikan pembanding untuk diagram alir kedua dan ketiga. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa pemanfaatan panas pada diagram alir kedua dapat menghemat konsumsi energi sebesar 8,08%. Selain itu, diagram alir fully thermally coupled dapat menghemat konsumsi energi sebesar 37,74%. Pada penelitian tersebut digunakan umpan campuran etanol-air pada keadaan azetoropnya (89%). Dari hasil penelitian lanjutan, didapatkan bahwa proses pemurnian bioetanol dengan diagram alir ketiga mampu menghasilkan bioetanol fuel grade dengan umpan yang kemurnian bioetanolnya hanya 30%. Selain itu, kemurnian bioetanol lebih dipengaruhi oleh perubahan laju distilat (D) dibandingkan dengan perubahan beban reboiler (V).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27068 | DIG - FTI | Skripsi | TK PUT s/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain