Computer File
Peranan modernisasi administrasi perpajakan terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Bandung Karees
Sebagai negara berkembang yang sedang giat melakukan pembangunan, tentu saja
Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar. Pajak merupakan salah satu penerimaan
negara terbesar. Oleh karena itu, penerimaan pajak harus diawasi dengan seksama agar pajak
yang diterima dapat digunakan semaksimal mungkin untuk membiayai pembangunan.
Penduduk yang semakin bertambah dan kemajuan teknologi yang pesat, membuat
Direktorat Jenderal Pajak berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kuantitas
penerimaan pajak. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal pajak menetapkan suatu modernisasi
administrasi perpajakan yang mencakup empat aspek utama yaitu: restrukturisasi organisasi,
business process dan teknologi informasi dan komunikasi, manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM) dan penyediaan sarana dan prasarana. Keempat aspek modernisasi itu
dijalankan oleh seluruh KPP Pratama yang ada di Indonesia termasuk KPP Pratama Bandung
Karees.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan modernisasi
administrasi perpajakan dan pengaruhnya terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP
Pratama Bandung Karees. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis
deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
menyajikan dan menganalisis data sedemikian rupa sehingga dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada di KPP Pratama
Bandung Karees. Data-data yang diperoleh tersebut kemudian diteliti dan dianalisis untuk
akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap KPP Pratama Bandung
Karees penulis menarik kesimpulan yaitu, mekanisme pelaksanaan modernisasi administrasi
perpajakan di KPP Pratama Bandung Karees meliputi: struktur organisasi dijalankan
berdasarkan fungsi, mengenalkan adanya Account Representative, menerapkan sistem
administrasi perpajakan berdasarkan berbasis teknoligi informasi, menerapkan kode etik
pegawai dan penyediaan fasilitas-fasilitas yang lebih lengkap dan memadai bagi wajib pajak.
Penulis juga menganalisis bahwa dari tahun 2008 sampai 2011 rata-rata sebesar 50,78%
penerimaan pajak KPP Pratama Bandung Karees berasal dari pajak penghasilan. Hasil dari
program ekstensifikasi wajib pajak dan intensifikasi pajak yang dilakukan menunjukkan
bahwa terdapat peningkatkan wajib pajak terdaftar yang berdampak positif terhadap
peningkatan penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Bandung Karees. Dengan hasil
yang sudah didapat ini diharapkan pegawai pajak dapat memberikan sosialisasi yang lebih
luas dan gencar tentang perpajakan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27263 | DIG - FE | Skripsi | AKUN WIJ p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain