Computer File
Pengaruh stok split terhadap harga pasar saham dan likuiditas perdagangan saham : studi kasus pada emiten-emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Dalam situasi sekarang, kebutuhan akan modal menjadi penting. Berbagai macam
cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan modal perusahaan. Perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan modal sendiri, perusahaan harus mendapatkan tambahan modal. Sebagaimana biasanya, jika perusahaan berkembang, kebutuhan modal tambahan sangat dirasakan. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menambah modalnya adalah menerbitkan dan menjual surat berharganya ke pasar modal. Di dalam pasar modal investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return). Di pihak lain, perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Harga saham perusahaan yang diperdagangkan terletak pada range yang berbeda-beda. Jika saham perusahaan tersebut dinilai terlalu tinggi maka perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji sejauh mana stock split mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan saham di perusahaan. Hal yang berhubungan dengan informasi ini berkaitan dengan teori sinyal (signalling theory) yang menjelaskan bahwa secara tidak langsung, sinyal itu menjadi alat bagi investor untuk melihat kelebihan dari sebuah perusahaan. Selain itu juga terdapat sebuah teori yang
lain yaitu trading range theory menyatakan bahwa dengan dilakukannya pemecahan saham, maka akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Menurut teori ini, harga saham yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan. Dengan adanya pemecahan saham, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi.
Penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah berupa studi kepustakaan dan pengumpulan data sekunder. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel terdiri dari 30 emiten yang melakukan stock split dan terdaftar di BEI. Penelitian ini memiliki satu variabel bebas yaitu stock split dan satu variabel terikat yaitu harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan untuk harga saham menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dengan harga saham sesudah pemecahan saham. Kesimpulan tersebut diperoleh dari pengujian statistik dengan menggunakan uji t sampel berpasangan. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,293 lebih besar dari a = 5%. Selain itu diketahui juga nilai t hitung yang diperoleh sebesar -1,072 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,052. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan Ho diterima. Hasil penelitian yang dilakukan untuk volume perdagangan saham menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara likuiditas perdagangan saham sebelum dengan sesudah pemecahan saham. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 lebih kecil dari a = 5%. Selain itu diketahui juga nilai t hitung -4,230 lebih kecil dari t tabel -2,052. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27324 | DIG - FE | Skripsi | AKUN THE p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain