Computer File
Percampuran gaya arsitektur pada wujud fisik Keraton Kasepuhan
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan letak yang strategis bagi
perdagangan dunia. Karena itu , Indonesia sering didatangi bangsa lain dan memiliki ragam
budaya tertuang dalam karya arsitektur yang bermacam-macam. Sebagai wilayah pesisir,
Cirebon menjadi tempat perpaduan dari banyak budaya baik lokal maupun asing. Objek yang
dipilih adalah Keraton Kasepuhan karena memiliki banyak sejarah dan kaitannya terhadap
percampuran gaya arsitektur pada keraton tersebut. Fenomena tersebut memunculkan
pertanyaan bagaimana wujud percampuran budaya pada arsitektur Keraton Kasepuhan.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, dikaji teori-teori mengenai langgam
arsitektur yang mempengaruhi wujud fisik arsitektur Keraton Kasepuhan seperti teori
mengenai langgam arsitektur Jawa, Cina, dan Kolonial. Ketiga gaya arsitektur tesebut dikaji
lebih dalam mengenai elemen-elemen arsitektumya.
Keraton Kasepuhan terletak di Cirebon, merupakan salah satu keraton termegah dan
tertua di Jawa, yang dibangun pada tahun 1479. Keraton ini masih bertahan hingga saat ini
dan tidak mengalami banyak perubahan pada aspek arsitektumya. Pembahasan Keraton
dibatasi pada Bangsal Keraton saja yang terdiri dari 4 bangunan utama (Jinem Pangrawit,
Pringgandani, Prabayaksa, Panembahan) dan 2 bangunan penunjang (Kuncung, Los
Gajahnguling).
Keraton Kasepuhan memiliki ragam gaya arsitektur yang mempengaruhinya pada
setiap e1emen arsitektumya. Keraton Kasepuhan bisa ditinjau dari e1emen struktural, nonstruktural,
dan omamennya. Pada e1emen struktural dibahas pondasi, kolom, balok sesuai
dengan gaya arsitektur yang mempengaruhinya. Begitu juga dengan elemen non-stuktural
dan omamennya.
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan pengaruh dari bermacam-macam langgam
arsitektur yang ada. Wujud fisik arsitektur Keraton Kasepuhan dipengaruhi oleh 3 gaya
arsitektur utama yaitu Jawa, Cina dan Kolonial. Sebagian besar elemen struktur dipengaruhi
oleh arsitektur jawa, sedangkan pada dinding, pintu dan jendela sebagian besar dipengaruhi
oleh arsitektur Kolonial. Arsitektur Cina hanya berpengaruh pada omamen dan susunan
ruang pada Keraton Kasepuhan.
Kata kunci: percampuran arsitektur, keraton, bentuk
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27333 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 MAR p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain