Computer File
Karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa pada bangunan Vihara Tanda Bhakti Bandung : pasca orde baru
Vihara Tanda Bhakti Bandung sebagai tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa, tentunya menerapkan karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa pada bangunannya, namun pada tampilan wajah bangunannya dirasa berbeda dengan tampilan wajah vihara-vihara lain yang ada di sekitarnya. Fenomena ini akhirnya memunculkan pertanyaan penelitian mengenai bagaimana karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa yang diterapkan pada bangunan Vihara Tanda Bhakti Bandung (pasca Orde Baru).
Teori-teori yang digunakan yaitu mengenai peraturan yang diberlakukan di masa Orde Baru dan dampaknya secara langsung terhadap arsitektur vihara serta teori mengenai karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa menurut David G. Khol dan Gin Djin Su (pola tata letak bangunan dan pintu gerbang, penggunaan aksis, keberadaan ruang-ruang terbuka, orientasi bangunan berdasarkan prinsip feng shui, sistem struktur dan konstruksi bangunan, elemen-elemen pelingkup bangunan, serta ornamen dan penggunaan warna).
Vihara Tanda Bhakti Bandung merupakan vihara marga. Semula bangunan yang ingin didirikan adalah bangunan kelenteng, namun akibat peraturan yang diberlakukan di masa Orde Baru, bangunan yang dibangun akhirnya bangunan vihara. Vihara ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga sebagai tempat untuk bersosialisasi bagi masyarakat Tionghoa yang beribadah di vihara ini.
Pengekangan terhadap penerapan kebudayaan Tionghoa pada bangunan vihara terlihat melalui tampilan wajah bangunannya, karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa terlihat jelas bila ditinjau dari tatanan ruang luar, elemen pelingkup bangunan, sistem struktur dan konstruksi, serta elemen dekoratif dan penggunaan warna pada bangunan di lantai dua Vihara Tanda Bhakti Bandung.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimplilkan bahwa karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa pada bangunan Vihara Tanda Bhakti Bandung tidak mutlak diterapkan dan harus tersamarkan. Karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa yang diterapkan pada bangunan vihara sebagai penyikapan dari peratllran pemerintah yang berlaku saat itu. Selain itu, adanya perkembangan arsitektur modern melaui pemakaian material yang lebih modern turut menjadi penyebab tersamarkannya penerapan karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa pada bangunan. Apabila dibandingkan dengan bangunan vihara yang sudah ada jauh sebelumnya, maka akan terlihat perbedaan pada wajah bangunannya meski sama-sama mengusung karakteristik arsitektur tradisional Tionghoa.
kata kunci: karakteristik, arsitektur tradisional tionghoa, vihara, vihara tanda bhakti bandung, pemerintahan orde baru.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27343 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 SIH k/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain