Computer File
Implementasi Prinsip Non-intervensi ASEAN terhadap Persengketaan Wilayah Pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia pada Tahun 1995-1997
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi prinsip
non-intervensi dalam sengketa perbatasan wilayah Pulau Sipadan dan Ligitan
antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1995-1997. Di dalam mendeskripsikan
implementasi prinsip non-intervensi ASEAN, penulis memakai teori kritikal
sebagai teori utama. Persengketaan wilayah Pulau Sipadan dan Ligitan merupakan
gambaran persengketaan di dalam negara anggota ASEAN yang tidak disentuh
permasalahannya oleh ASEAN oleh sebab prinsip non-intervensi untuk
menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi prinsip nonintervensi
telah mereduksi intersubjektivitas antar negara anggota ASEAN,
mereduksi refleksi diri, serta menghilangkan dialog emansipatoris yang
merupakan esensi dari dialog itu sendiri. Di dalam ASEAN terjadi pengurangan
hubungan intersubjektivitas karena hubungan antar negara yang terjadi adalah
subjek-objek ,terjadi pengurangan refleksi diri karena tidak ada kesempatan untuk
saling merefleksi diri di dalam ASEAN, serta tidak adanya dialog emansipatoris
karena kedudukan negara satu sama lain tidak sejajar.
Kata kunci : Prinsip Non-intervensi ASEAN, Persengketaan Wilayah Pulau Sipadan dan Ligitan, Teori Kritikal
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27581 | DIG - FISIP | Skripsi | HI FLO i/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain