Computer File
Pengaruh penerapan political marketing terhadap keputusan pemilih PUPM Unpar 2012
Seiring dengan kesadaran berpolitik para anggota PM Unpar yang semakin berkembang dan dinamis, didukung dengan perkembangan praktik pemasaran horizontal, maka kampanye konvensional yang lazim digunakan para kandidat peserta pemilu, yang
umumnya ditandai dengan sekedar pemasangan baligo, spanduk, dan poster-poster yang
memajang besar-besar foto sang Capresma dan Cawapresma, orasi satu arah, komunikasi
yang dipenuhi bahasa-bahasa elit dan tinggi, menjadi semakin usang, sehingga para kandidat peserta pemilu pun seharusnya mulai bergeser ke era kampanye modern yang ditandai dengan lahirnya suatu konsep baru yaitu Political Marketing. Political Marketing merupakan suatu konsep perkawinan antara politik dan praktek manajemen pemasaran, dimana dalam mencapai tujuan politik diperlukan kerangka berpikir pemasaran. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, selanjutnya penulis akan berusaha menjelaskan serta menggambarkan latar belakang penggunaan Political Marketing, penerapan Political Marketing, dan seberapa besar pengaruh penerapan Political Marketing terhadap keputusan memilih Andrew-Cokorda (Tim Ancok) di PUPM UNPAR 2012. Sehingga pada akhimya akan memberikan manfaat bagi Calon Kandidat PUPM UNPAR dan pihak lain yang tertarik untuk mendalami pengetahuan mengenai Political Marketing. Teknik analisa data yang dipakai adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Linear Berganda, dengan statistik Koefisien regresi parsial dan Adjusted R2 yang digunakan dalam analisa regresi linear berganda. Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa alasan tim Ancok menerapkan Political Marketing ke dalam praktik kampanyenya di PUPM Unpar 2012 adalah tidak adanya diferensiasi tegas antar kandidat Capresma-Cawapresma dalam Kampanye PUPM Unpar 2010 dan 2011, kampanye kandidat Capresma dan Cawapresma pada PUPM Unpar 2010 dan 2011 yang terkesan tidak terkonsep dengan baik, kondisi perpolitikan kampus yang bobrok, dan latar belakang tokoh kunci tim Ancok yang berasal dari program studi Manajemen. Kemudian, penerapan Political Marketing yang dilakukan oleh Tim Ancok dilihat dari fungsi operasionalnya yaitu bauran pemasaran Political Marketing, meliputi
dimensi Produk, Place (distribution), Promotiun, dan Price. Dan berdasarkan analisa pengaruh parsial dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pemilih adalah variabel produk (X1). Penulis menyarankan beberapa hal berikut untuk perbaikan dan peningkatan penerapan Political Marketing ke depannya untuk para kandidat dan tim sukses yaitu diperlukan peningkatan kllalitas llntuk masing-masing dimensi pada fungsi Place (Distribution) serta Promotion dimana kedua fllngsi delivery dan communicate value ini masih dipersepsikan sekedar baik oleh para pemilih, sementara harapannya adalah keseluruhan fungsi mampu mencapai tingkatan persepsi sangat baik. Kemudian, pemasar Political Marketing PUPM Unpar harus memberikan atensi tertinggi dalam proses penyusunan bauran pemasaran Political Marketing ke dalam fungsi produk, karena terbukti melalui penelitian bahwa fungsi tersebut adalah fungsi yang memiliki tingkat signifikansi paling tinggi dibanding ketiga fungsi lain. Selanjutnya, penerapan konsep Political Marketing dalam kampanye PUPM Unpar, khususnya tingkat Presma dan Wapresma, sebaiknya dilanjutkan, karena telah terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pemilih. Dan yang terakhir para pemasar Political Marketing dalam PUPM Unpar harus mampu menciptakan dimensi-dimensi baru dalam masing-masing fungsi bauran pemasaran agar signifikansi yang diperoleh dari penerapan konsep ini dapat semakin
ditingkatkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27898 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ PAM p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain