Computer File
Penerapan perspektif lingkungan hidup dalam mencapai tujuan finansial perusahaan : studi kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia TBK
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah mengubah pola persaingan dari industrial competition menjadi information competition, di mana acuan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan tidak hanya memfokuskan pada pengukuran keuangan saja, tetapi juga pengukuran non-keuangan. Peneliti hendak menganalisis penerapan persepektif lingkungan hidup sebagai bagian dari pengukuran non-keuangan dapat membantu perusahaan mencapai tujuan finansial perusahaan, di mana dalam penelitian ini diwakili oleh profit margin on sales ratio. Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan ukuran keuangan dan nonkeuangan disebut dengan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif dalam mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis internal, pelanggan, dan finansial. Tetapi, perspektif dalam Balanced Scorecard tidak hanya berpaku pada empat perspektif tersebut, tentu dapat ditambahkan dengan perspektif baru tergantung kepentingan stakeholders. Oleh karen a itu, perspektif lingkungan hidup dapat dimasukkan ke dalam perspektif dalam Balanced Scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis. Metode ini berguna untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan suatu gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti sehingga dapat diambil kesimpulan. Objek penelitian ini adalah profit margin on sales ratio, perwakilan dari tujuan finansial perusahaan, sebagai variabel terikat dan perspektif lingkungan hidup sebagai variabel bebas. Dari hasil analisis, peneliti menemukan bahwa dengan diterapkannya perspektif lingkungan hidup, dapat meningkatkan citra Telkom di mata masyarakat dan para penerima bantuan. Meningkatnya citra Telkom ini menjadi salah satu faktor yang dapat membantu meningkatkan jumlah pelanggan di setiap tahunnya. Dengan meningkatnya pelanggan ini, maka meningkatkan pendapatan Telkom pula. Tetapi, peningkatan pendapatan ini tidak menjadi satu-satunya faktor yang membuat laba bersih meningkat. Ada faktor lain yang dapat menentukan naik atau turunnya laba bersih perusahaan, yaitu beban yang harus ditanggung. Dengan kata lain, melalui program Bina Lingkungan dapat membantu Telkom dalam mencapai tujuan finansialnya, meskipun dampak ini belum terlihat jelas dari tahun 2006-2012. Diharapkan Telkom dapat melakukan peneiitian ini untuk jangka waktu yang lebih lama karena dampak Corporate Social Responsibility, seperti Bina Lingkungan, tidak dapat langsung terasa dalam jangka waktu yang pendek.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27958 | DIG - FE | Skripsi | AKUN MAR p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain