Computer File
Relasi bentuk dan makna arsitektur vernakular Kampung Ratenggaro, Sumba
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan lokal. Di dalamnya terdapat beragam wujud arsitektur vernakular. Dari sekian daerah yang memiliki keunikan arsitektur vernakularnya, Pulau Sumba merupakan daerah dengan arsitektur vernakular yang belum banyak diketahui. Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan penduduk yang mayoritas masih mempercayai kepercayaan tradisional dan menjalankan ritual-ritual adat. Jumlah kampung adat pun masih banyak di pulau ini. Dengan mengambil objek Kampung Ratenggaro di Sumba Barat Daya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya relasi antara bentuk dan makna arsitektur vernakular Kampung Ratenggaro, Sumba. Pada penelitian ini terdapat tahapan studi literatur pengertian bentuk dan makna menurut Hugo Haring, Mies van Der Rohe, Vitruvius dan Charles Jencks. Terdapat pula studi literatur Paul Oliver, Hersberger, Charles Jencks, dan Ira Mentayani mengenai unsur bentuk dan makna dalam arsitektur vernakular. Tahapan selanjutnya adalah pengambilan data dan observasi ke Kampung Ratenggaro, Sumba dan pengolahan data ke dalam model grafis. Penelitian ini menganalisa bentuk dan makna arsitektur vernakular Kampung Ratenggaro, Sumba menggunakan penguraian teori bentuk dan makna dari berbagai ahli menjadi beberapa elemen. Elemen yang pertama yaitu elemen massa dimana tatanan massa kampung memiliki sumbu dan orientasi terhadap natar atau ruang terbuka tempat makam para leluhur untuk menghormati leluhur. Elemen kedua yaitu ruang dimana konfigurasi ruang pada rumah adat memiliki area perapian sebagai pusatnya untuk menghormati makanan sebagai pemberian Tuhan. Elemen ketiga adalah pelingkup ruang, dimana rumah adat menggunakan bahan-bahan lokal seperti bambu, kayu, dan tali akar untuk konstruksi lantai, dinding, dan pengikat sambungan strukturnya agar beban struktural rumah menjadi ringan. Prinsip yang keempat adalah ornamen yang digunakan masyarakat untuk alasan-alasan budaya dan religi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa bentuk dan makna arsitektur vernakular Kampung Ratenggaro, Sumba memiliki keterkaitan baik karena alasan fungsional dan simbolikal. Faktor-faktor yang memepengaruhi bentuk arsitektur vernakular ini meliputi faktor teknis, sosial, budaya, religi, dan lingkungan. Keempat faktor tersebut menjadi makna dalam pembentukan arsitektur Kampung Ratenggaro. Kata kunci: Vernakular, Kampung Ratenggaro, Sumba.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27973 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 FAC r/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain