Computer File
Ekstrasi dan uji keaktifan senyawa bioaktif buah mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa)
Salah satu hasil perkebunan yang merupakan tanaman asli Indonesia yang
berasal dari Papua, adalah mahkota dewa. Mahkota dewa telah digunakan sebagai
tanaman obat karena daun dan daging buahnya telah terbukti secara klinis sebagai
antihistamin atau antialergi, dan secara empiris dianggap mampu menyembuhkan
berbagai macam penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, asam urat, ginjal, dan
beberapa penyakit kulit bahkan untuk terapi penderita kanker. Namun sangat
disayangkan berbagai fungsi dan manfaat tanaman rempah tersebut belum didukung
oleh pengetahuan ilmiah yang cukup tentang kandungan zat aktif dalam bahan alami
tersebut dan teknologi pengolahannya masih sangat tradisional dan kurang diminati
oleh pengusaha dalam negeri karena keterbatasan kapasitas produksi .
Tujuan penelitian untuk mengkaji secara mendalam komponen bioaktif serta
potensi mahkota dewa sebagai pengawet makanan alami, disertai dengan kajiankajian
teknis dan optimasi dari mekanisme ekstraksi (khususnya terkait dengan
kombinasi perlakuan pelarut dan perlakuan awal bahan), serta penentuan prosedur
operasi baku (standard operating procedure) dalam pengeringan, pengecilan ukuran
dan perlakuan mekanik bahan baku untuk dapat diaplikasikan dalam industri kecilmenengah.
Metode penelitian dengan menggunakan teknik ekstraksi batch dengan
variasi temperatur operasi dan variasi rasio umpan terhadap pelarut metanol. Analisis
fitokimia dilakukan terhadap ekstrak dan dilengkapi dengan uji antioksidan dengan
metode inhibisi radikal bebas DPPH (1, 1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).
Kesimpulan metode tray drier dan kering angin menghasilkan ekstrak
dengan komponen bioaktif terlengkap. Metode pengeringan dengan matahari
kehilangan senyawa alkaloid selama pengeringan sedangkan bahan beli selain
kehilangan senyawa alkaloid, juga kehilangan senyawa saponin. Proses pengeringan
buah mahkota dewa dengan tray drier mampu memberikan aktivitas antioksidan
ekstrak tertinggi dengan nilai DPPH ekuivalen sebessar 0,200 μmol DPPH/mg
padatan kering. Metode pengeringan lain seperti pengeringan dengan matahari dan
kering angin serta pembanding bahan beli dari pasar tradisional menghasilkan nilai
DPPH ekuivalen secara berurutan sebesar 0,037, 0,117 dan 0,117 μmol DPPH/mg
padatan kering. Tititk maksimum dari penelitian ini tercapai pada T=50 ºC dan rasio
F:S= 1:50 (g/mL) dengan perolehan oleoresin maksimum sebesar adalah 0,3034 g
oleoresin/g padatan kering dan aktivitas antioksidan maksimum sebesar 0,2925 μmol
DPPH/g padatan kering.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1446 | T/DIG - PMTK | Tesis | 630 AND e | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain