Computer File
Pengaruh konsentrasi HCl, konsentrasi tepung onggok dan temperatur dalam hidrolisis tepung onggok terhadap perolehan sirup glukosa
Limbah padat tepung tapioka yang biasa disebut onggok, dihasilkan dari industri tepung tapioka, hanya sekitar 21% yang dioleh menjadi pakan ternak dan sisanya dibuang ke lingkungan. Onggok sendiri memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 40,50-63,85 g. Teknologi konversi menjadi sirup glukosa dapat digunakan untuk mengurangi limbah tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi HCl, temperatur dan konsentrasi tepung onggok pada hidrolisis tepung onggok terhadap perolehan sirup glukosa. Manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas dari sirup glukosa pada variabel yang divariasi, mengurangi kebutuhan impor gula di Indonesia, sebagai masukan untuk membuat Standar Nasional Indonesia dalam proses pembuatan sirup glukosa dari onggok dan menambah khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat meningkatkan kemampuan hasil penelitian ke skala industri.
Metode penelitian yang digunakan untuk memproduksi sirup glukosa dari hidrolisis tepung onggok dengan memvariasikan konsentrasi HCl (1%-b/v, 3%-b/v dan 5%-b/v), suhu (80oC, 85oC, 90oC, 95oC) dan konsentrasi tepung onggok (10%-b/v dan 15%-b/v). Proses yang digunakan adalah proses hidrolisis menggunakan asam klorida karena lebih murah dan lebih praktis dibanding menggunakan enzim. Alat yang digunakan pada hidrolisis tepung onggok ini adalah reaktor berkapasitas 500 mL yang ditaruh di silicon oil dengan pengadukan 50 rpm, waktu hidrolisis 2 jam dan pemanasan menggunakan hotplate dengan suhu yang divariasikan. Analisis yang digunakan adalah analisis glukosa menggunakan metode DNS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan konsentrasi HCl tidak mempengaruhi besarnya konsentrasi glukosa yang dihasilkan, konsentrasi tepung onggok semakin besar maka konsentrasi glukosa yang dihasilkan semakin besar dan semakin tinggi suhu hidrolisis maka konsentrasi glukosa yang dihasilkan semakin besar. Konsentrasi HCl untuk pembuatan sirup glukosa pada waktu hidrolisis 2 jam yang terbaik adalah 3%-b/v. Pada suhu 95oC dan konsentrasi tepung onggok 15%-b/v dalam 2 jam waktu hidrolisis didapat perolehan sirup glukosa terbaik sebesar 121254,09 ppm.
Kata kunci: tepung onggok, asam klorida, hidrolisis, sirup glukosa, pati
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28100 | DIG - FTI | Skripsi | TK SUT p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain