Computer File
Pemodelan dan simulasi microwave drying pada variasi intensitas microwave, kecepatan, dan temperatur udara pengering dengan reaction engineering approach (REA)
Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin maju secara pesat, sehingga dibutuhkan segala sesuatu secara pesat pula. Hal ini yang mendorong perkembangan dalam bidang teknologi pangan seperti pengeringan pada bahan makanan. Pengeringan merupakan suatu metode untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kadar air dalam bahan makanan, sehingga bahan makanan menjadi lebih awet dan sederhana. Salah satu metode pengeringan yang saat ini sedang diteliti secara berkala yaitu microwave drying yang dimana prinsip kerjanya sama dengan microwave oven. Untuk memaksimal penggunaan microwave drying untuk menghasilkan produk yang baik, maka dapat diprediksi dengan menggunakan model matematika.
Salah satu model matematika yang dapat digunakan adalah Reaction Engineering Approach yang dibagi menjadi dua bagian yaitu Lumped Reaction Engineering Approach (L-REA) untuk memodelkan bagian utuh dari bahan makanan dan Spatial Reaction Engineering Approach (S-REA) untuk memodelkan bagian pori dari bahan makanan. Reaction Engineering Approach (REA) sudah dapat diterapkan pada berbagai aplikasi namun untuk microwave drying belum dicoba, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan REA pada pengeringan microwave dan menganalisis akurasi dari REA untuk memodelkan microwave drying.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap menyusun L-REA dan S-REA, tahap validasi dan tahap simulasi. Pada tahap penyusunan L-REA dan S-REA dilakukan modifikasi karena model REA yang ada digunakan untuk memodelkan pengeringan konvektif. Modifikasi yang dilakukan dengan mendefinisikan suku ΔEv,b, Qmicrowave, dan pada kondisi batas ditambahkan
. L-REA memodelkan neraca massa dan energi yang direpresentasikan dalam persamaan diferensial biasa. S-REA memodelkan neraca massa air difasa uap dan cair dan neraca energi yang direpresentasikan dalam persamaan diferensial parsial. Pada tahap validasi, dilakukan perbandingan dengan data eksperimen dari Souraki dan Mowla (2009). Pada tahap simulasi, dilakukan pemodelan pada temperatur, kecepatan udara pengering, kelembaban udara pengering dan intensitas microwave yang berbeda dari data eksperimen.
Pada penelitian ini, variasi untuk L-REA yaitu variasi intensitas microwave sebesar 0.25 W/g, 0.7 W/g dan 1.3 W/g serta variasi kecepatan udara pengering sebesar 4 m/s, 5.2 m/s, dan 6.3 m/s. Sedangkan untuk S-REA yaitu variasi temperatur udara pengering sebesar 30oC, 50oC, dan 70oC. Hasil grafik disajikan dengan grafik moisture content terhadap waktu dan grafik temperatur terhadap waktu. Sedangkan untuk S-REA terdapat tambahan yaitu grafik spatial untuk moisture content, water vapor concentration, dan temperatur. Dari hasil model yang telah disimulasikan dengan variasi-variasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa L-REA cocok untuk memodelkan microwave drying untuk variasi intensitas microwave dan kecepatan udara pengering. Begitu pula dengan S-REA cocok untuk memodelkan microwave drying untuk variasi temperature udara pengering.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28120 | DIG - FTI | Skripsi | TK CHA p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain