Computer File
Pembangunan perdamaian (peacebuilding) di Poso paska deklarasi malino
Konflik internal yang terjadi di Poso membutuhkan penanganan untuk diselesaikan agar konflik yang tidak menyebar luas ke berbagai wilayah di Indonesia dan mengundang intervensi kelompok lain. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses pembangunan perdamaian di Poso paska deklarasi Malino tahun 2001. Konflik yang terjadi di Poso adalah konflik identitas, dimana kedua kelompok yaitu Islam dan Kristen bersaing atas dominasi kekuasaan politik dan ekonomi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik dari Galtung menggunakan model segitiga konflik untuk memetakan bagaimana dan mengapa sebuah konflik dapat terjadi. Kedua adalah teori perdamaian dari Johan Galtung yang berfokus pada konsep positive peace. Konsep Positive peace ini akan membantu untuk menganalisa bagaimana kondisi perdamaian yang sesungguhnya harus tercapai dalam masyarkat dengan memperhatikan kesejahteraan kehidupan masyarakat serta stabilitas keamanan dan politik. Ketiga adalah konsep dari peacebuilding atau pembangunan perdamaian yang akan menganalisa bagaimana proses pembangunan perdamaian di sektor ekonomi,sosial, dan keamanan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses perdamaian yang dilakukan dalam sektor keamanan telah berhasil menghentikan konflik terbuka namun masih terjadi beberapa kali kekerasan sporadis. Dalam sektor ekonomi telah diberikan insentif untuk menghidupkan kembali roda perekonomian dan produktivitas masyarakat, dan dalam sekor sosial, hubungan masyarakat lintas agama telah terbina dengan baik didukung oleh program pembangunan infrastruktur publik oleh pemerintah.
Kata Kunci : Indonesia, Konflik Internal, Perdamaian Positif, Proses Pembangunan Perdamaian
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28305 | DIG - FISIP | Skripsi | HI HAP p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain