Computer File
Peranan analisis strategic activity-based management dalam pemilihan pemasok yang tepat bagi perusahaan : studi kasus pada PT. TN
Saat ini perkembangan dunia usaha dan persaingan antar industri semakin ketat.
Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu industri yang menghadapi persaingan ketat. Banyak pihak yang turut menunjang kelangsungan hidup industri tekstil dan garmen, salah satunya adalah pemasok. Pemasok tidak dapat dipilih hanya berdasarkan harga beli terendah karena setiap pemasok akan memberi dampak yang berbeda pada aktivitas internal perusahaan. Pemilihan pemasok yang tepat seharusnya tidak hanya berdasarkan harga beli dan kualitas tetapi juga faktor-faktor lainnya seperti ketepatan waktu pengiriman, hubungan baik dengan pemasok,
dan lainnya. Salah satu cam untuk memilih pemasok yang tepat adalah dengan menggunakan Strategic Activity-Based Management. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenisnya adalah dengan menetapkan harga jual yang kompetitif dan memperhatikan kualitas produknya. Harga jual dan kualitas produk suatu perusahaan sangat bergantung pada proses pemilihan bahan baku dari pemasok. Jika pemilihan pemasok bahan baku tidak di1akukan dengan tepat, maka akan memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan.
Kriteria pemilihan pemasok yang tepat juga diperkuat oleh pendapat dari Kaplan dan Cooper (1997:206) yang mengatakan bahwa pemasok yang tepat seharusnya adalah pemasok yang menghasilkan total biaya perolehan yang rendah bukan hanya harga beli yang rendah. Total biaya perolehan mencakup harga beli bahan baku dan biaya-biaya yang timbul dari aktivitas pemesanan, penerimaan, pemeriksaan kualitas, pemindahan barang, penyimpanan, dan pembayaran. Penelitian yang dilakukan di PT. TN menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu metode penelitian untuk mengungkapkan gambaran yang jelas mengenai keadaan di perusahaan berdasarkan data yang telah diperoleh. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam kegiatan pengambilan keputusan di perusahaan. Penulis memperoleh data melalui penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Penelitian lapangan di1akukan dengan teknik observasi dan wawancara, sedangkan studi
kepustakaan dilakukan dengan buku-buku referensi, artikel, dan referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, keputusan PT. TN untuk memilih pemasok KH selama ini kurang tepat. Hal tersebut karena PT.TN belurn menerapkan Strategic Activity-Based Management untuk memilih pemasok bahan baku yang tepat, melainkan masih menggunakan sistem traditional costing. Biaya perolehan bahan baku benang dari pemasok KH menurut traditional costing yaitu Rp 2.557.740.311,85, sedangkan menurut Activity-Based Costing seharusnya Rp 2.562.700.308,37. Dari perhitungan tersebut terdapat selisih sebesar Rp 4.959.996,53. Bila PT. TN menerapkan Strategic Activity-Based Management dalam
menghitung biaya perolehan bahan baku dari pemasok KH, maka perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp 3.778.881,77. Berdasarkan basil penelitian tersebut, penulis memberikan beberapa saran hagi perusahaan dalam pemilihan pemasok yang tepat. Selain mempertimbangkan harga beli dan kualitas, PT. TN perlu mempertimbangkan faktor-faktor lainnya seperti ketepatan waktu pengiriman bahan baku, hubungan baik dengan pemasok, dan lain-lain. PT. TN juga perlu mengidentifikasi aktivitas-aktivitas perolehan (procurement activities) yang terjadi dalam pembelian bahan baku. Oleh karena itu, sebaiknya PT. TN menerapkan Strategic Activity-Based Management agar perusahaan dapat memilih pemasok bahan baku yang tepat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28475 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SUM p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain