Computer File
Peranan pengendalian kualitas untuk mengurangi kecacatan produk sepatu di Vendor 'X' Bandung
Industri alas kaki merupakan salah satu andalan industri manufaktur Indonesia. Industri alas kaki atau sepatu mengalami peningkatan setiap tahunnya sebagai penyumbang ekspor sejak tahun 2010. Selain itu, produk sepatu impor saat ini menguasai sekitar separuh dari total pasar domestik. Vendor 'X' merupakan suatu usaha padat karya yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Produk sepatu dibuat secara customize sesuai dengan permintaan konsumen. Pemesanan sepatu kepada vendor dilakukan oleh konsumen melalui pengecer. Dalam melakukan pemesanan, kualitas menjadi salah satu pertimbangan konsumen. Namun, saat ini vendor belum melakukan pengendalian kualitas secara maksimal sehingga vendor belum dapat menurunkan tingkat kecacatan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tahapan wawancara dengan pemilik perusahaan, observasi terhadap proses produksi, dan menyebarkan kuesioner kepada karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Terdapat 5 tahapan proses produksi sepatu di Vendor 'X', yaitu membuat pola, menjiplak pola ke bahan sepatu, melakukan penjahitan, memasang sol sepatu, dan finishing serta packaging. Rata-rata persentase produk cacat yang terjadi pada periode Februari sampai dengan Mei 2013 yaitu sebesar 3,42%. Jenis kecacatan yang terjadi pada produk sepatu Vendor 'X' yaitu kesalahan dalam ukuran sepatu, pemilihan warna bahan yang tidak sesuai, pemilihan warna benang yang tidak sesuai, jahitan tidak rapi, kesalahan dalam pemilihan sol luar sepatu, dan kesalahan pada pemasangan label. Kecacatan yang terjadi disebabkan oleh 5 faktor, yaitu faktor manpower, material, machine, method, dan environment. Faktor manpower merupakan faktor utama penyebab kecacatan produk sepatu di Vendor 'X'. Hasil ini diperoleh dari Wawancara dengan pemilik perusahaan yang kemudian dibandingkan dengan pendapat setiap karyawan yang diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan. Saran yang diberikan kepada pihak vendor untuk mengurangi tingkat kecacatan adalah sebagai berikut: Pertama, perusahaan disarankan untuk melakukan pengendalian kualitas terhadap produk sepatunya. Kedua, perusahaan diusulkan untuk melakukan inspeksi pada proses produksi yang memiliki tingkat kecacatan yang tinggi. Ketiga, faktor manpower menjadi fokus utama perusahaan dalam upaya mengurangi tingkat kecacatan. Keempat, tenaga kerja maupun pemilik perusahaan perlu untuk lebih teliti dan tidak tergesa-gesa saat melihat desain sepatu dan saat memproduksi sepatu. Kelima, desain sepatu yang diterima dari suatu pesanan sebaiknya disimpan pada tempat yang tertutup. Keenam, pemilik perusahaan sebaiknya memastikan stok bahan baku yang tersedia sebelum menerima peSanan dari konsumen melalui pengecer. Ketujuh, pemilik perusahaan perlu untuk menambah jumlah sumber pencahayaan atau meningkatkan daya dari sumber pencahayaan pada ruang produksi. Kedelapan, perlu adanya penyelarasan pandangan antara karyawan dengan pemilik perusahaan dalam memahami faktor penyebab terjadinya kecacatan produk.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28869 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ KUR p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain