Computer File
Pragmatisme implementasi kebijakan pemerintah Thailand dalam mengatasi dilema penanganan industri perdagangan seks
Eksistensi prostitusi sebagai kultur kontemporer dalam struktur sosial masyarakat
Thailand merupakan bentuk dari adanya anomali kultural yang menimbulkan ekses
sosial negatif berupa maraknya kasus perdagangan manusia untuk eksploitasi seks
komersial atau dikenal dengan istilah perdagangan seks. Adanya peningkatan kasus
perdagangan seks merupakan implikasi dari keberadaan industri seks Thailand yang
berkembang seiring dengan adanya dorongan eksternalitas dan menimbulkan suatu
permasalahan dilematik yang harus dihadapi oleh pemerintah Thailand. Penanganan
kasus perdagangan seks merupakan dilema bagi pemerintah Thailand, selain karena
aktivitas perdagangan seks sebagai bentuk kejahatan lintas negara yang terorganisir
menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional, serta berkaitan erat dengan
keberadaan dari industri seks sebagai motivasi utama maraknya praktik perdagangan
seks, sekaligus menjadi sumber pendapatan alternatif bagi perekonomian Thailand.
Adanya situasi dilematik yang tengah dihadapi pemerintah, mendorong timbulnya
ambivalensi sikap dalam melakukan penanganan kasus perdagangan seks domestik,
sehingga memengaruhi implementasi kebijakan pemerintah Thailand terkait dengan
penanganan permasalahan perdagangan manusia sebagai komoditas eksploitasi seks
komersial dalam industri seks domestik yang cenderung bersifat pragmatis.
Kata kunci: Thailand, prostitusi, industri seks, perdagangan seks, pragmatisme
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29098 | DIG - FISIP | Skripsi | HI CHR p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain