Computer File
Pengaruh usaha promosi pemasaran dalam membimbing konsumen melalui tahap kognitif, tahap afektif hingga melakukan pembelian di Sekolah Bahasa Inggris X Bandung
Menjelang AFTA 2003 kebutuhan akan penguasaan bahasa Inggris meningkat.
Banyak orang merasa perlu membekali dirinya dengan kemampuan berbahasa Inggris yang
baik agar tidak ketinggalan oleh pesatnya arus perubahan. Hal ini mendorong berdirinya
tempat-tempat kursus bahasa Inggris baik di kota besar maupun di kota kecil. Semuanya
berlomba-lomba menarik konsumen sasaran agar mau mengambil kursus bahasa Inggris
yang ditawarkan. Akibatnya tingkat persaingan pun cenderung meningkat.
Keadaan ini tidak mudah untuk dihadapi oleh sekolah bahasa Inggris yang belum
terlalu lama berdiri. Salah satu tantangan yang paling berat adalah dalam
mengkomunikasikan diri kepada konsumen sasaran. Di sinilah usaha promosi pemasaran
berperan. Dengan melakukan usaha promosi pemasaran yang tepat maka banyak orang
akan segera mengenal, mengetahui, menyukai, memilih, yakin dan akhirnya mendaftarkan
diri di sekolah bahasa Inggris tersebut. Namun jika usaha promosi pemasaran tidak efektif
maka sulit untuk tetap bertahan dan mencapai target penjualan yang diinginkan.
Hipotesa di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian di sekolah bahasa
Inggris "X" Bandung yang berdiri pada pertengahan tahun lalu. Sebagai tempat kursus yang
baru beroperasi sekolah bahasa Inggris "X" Bandung telah banyak melakukan usaha
promosi pemasaran dengan menggunakan iklan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi
dan promosi penjualan. Target penjualan yang ingin dicapai adalah penggunaan sebesar
40% kapasitas gedung sekolah pada tahun pertama. Namun kenyataan menunjukkan
bahwa hingga tiga bulan dari batas waktu yang ditentukan sekolah bahasa Inggris "X"
Bandung baru berhasil mencapai 25,5% dari kapasitas maksimum gedung sekolahnya.
Untuk membuktikan bahwa usaha promosi pemasaran dapat dipergunakan untuk
membantu sekolah bahasa Inggris "X" Bandung mencapai target penjualannya, penulis
menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang merupakan murid sekolah ini.
Data yang dicari adalah mengenai karakteristik responden, pandangan umum mengenai
penyelenggaraan kursus bahasa Inggris dan pendapat serta respons mereka terhadap usaha
promosi pemasaran yang dilakukan pada tahap kognitif, tahap afektif dan tahap perilaku.
Hasilnya kemudian dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan konsumen sekolah bahasa Inggris "X"
Bandung berasal dari kalangan pelajar I mahasiswa golongan ekonomi menengah ke atas.
Mereka menyukai kursus bahasa Inggris dengan dua atau tiga kali pertemuan per minggu
yang diselenggarakan pada sore hari di dalam kelas yang jumlah muridnya tidak terlalu
banyak. Kriteria yang paling penting dalam memilih sekolah bahasa Inggris adalah
pengajarnya native speakers, ketersediaan waktu kursus yang diinginkan dan suasana
belajar yang menyenangkan. Sementara adanya potongan harga yang ditawarkan tidak
penting bagi kebanyakan konsumen sekolah bahasa Inggris "X" Bandung.
Secara umum konsumen sekolah bahasa Inggris "X" Bandung menilai baik usaha
promosi pemasaran yang dilakukan oleh sekolah ini pada tahap kognitif, tahap afektif hingga
tahap perilaku. Satu-satunya kelemahan yang paling menyolok adalah pelayanan
Customer Service yang dirasakan jauh dari sempurna. Customer Service tidak cukup baik
dalam menarik minat konsumen terhadap sekolah bahasa Inggris "X" Bandung meskipun
jenis kursus bahasa Inggris yang disarankan biasanya diambil oleh para konsumen. Selain
itu tampaknya aneka macam potongan harga tidak efektif dalam mendorong konsumen
mendaftarkan diri di sekolah bahasa Inggris "X" Bandung.
Kesemuanya ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap respons konsumen
sekolah bahasa Inggris "X" Bandung pada umumnya. Usaha promosi pemasaran pada
tahap kognitif mempunyai koefisien determinasi sebesar 45,3% sedangkan pada tahap
afektif dan tahap perilaku berturut-turut sebesar 79,7% dan 28,2%.
Akhirnya penulis menyarankan agar sekolah bahasa Inggris "X' Bandung melakukan
evaluasi secara rutin terhadap pertumbuhan penjualan dan efektivitas usaha promosi
pemasaran yang dilakukan. Selain itu perbaikan sangat perlu dilaksanakan untuk
memperbaiki program promosi pemasaran yang dirasakan masih kurang baik di mata para
konsumennya. Dengan demikian diharapkan sekolah bahasa Inggris "X" Bandung dapat
mencapai target penjualan yang telah ditetapkan pada masa awal berdirinya sekolah
tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skpsc72 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain